Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Ragam Pendapat Soal Pembekalan Kabinet Merah Putih di Akmil Magelang

Prabowo menekankan retret di Akmil Magelang merupakan the military way yang biasa dilakukan di pemerintahan dan perusahaan.

25 Oktober 2024 | 20.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto membawa jajaran Kabinet Merah Putih mengikuti pembekalan di wilayah Gunung Tidar, Akademi Militer atau Akmil Magelang, Jawa Tengah, sejak Kamis, 24 Oktober hingga Ahad, 27 Oktober 2024. Pelatihan dilakukan untuk membentuk kerja sama tim yang lebih baik di pemerintahannya.

Prabowo menyatakan agenda Retreat Kabinet Merah Putih di Akmil Magelang itu tidak bersifat militeristik. Melalui keterangan tertulis tim medianya pada Jumat, 24 Oktober, Prabowo menekankan bahwa retret di Akmil Magelang merupakan the military way yang biasa dilakukan di pemerintahan. Bahkan di perusahaan-perusahaan guna menyelaraskan kedisiplinan dan kesetiaan pada bangsa dan negara.

“Saya tidak bermaksud membuat Anda (anggota-anggota kabinet) militeristik. Salah, bukan itu. The military way ditiru oleh banyak pemerintah terutama perusahaan-perusahaan. The military way inti dari semua perusahaan adalah disiplin. Kedua, kesetiaan benar-benar minta saudara tidak setia kepada Prabowo, setia kepada bangsa dan negara Indonesia,” kata Prabowo.

Meski demikian, retreat kabinet di Akmil Magelang itu mendapat beragam tanggapan dari berbagai kalangan.

Akademisi dari Universitas Mulawarman, Herdiansyah Hamzah: Unsur Militerismenya Kuat

Akademisi dari Universitas Mulawarman, Herdiansyah Hamzah, menilai kabinet Prabowo akan bernuansa militer. Alasannya, kabinet ini didominasi oleh kalangan yang berlatar belakang militer, baik aktif maupun yang sudah pensiun.

“Dan kita juga mengetahui latar belakang Prabowo dari mana. Sehingga tidak heran jika unsur militerismenya juga kuat," kata pengajar hukum tata negara ini saat dihubungi Tempo, Kamis, 24 Oktober 2024.

Penilaian Kabinet Merah Putih kental akan nuansa militerisme ini, kata dia, juga dikuatkan dengan didapuknya mantan ajudan Prabowo, yaitu Teddy Indra Wijaya, menjadi Sekretaris Kabinet. Padahal, Teddy merupakan prajurit TNI Angkatan Darat yang statusnya hingga saat ini masih aktif bertugas.

Herdiansyah mengatakan masuknya Teddy dalam kabinet tentu melanggar Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2005 tentang TNI. “Karena secara eksplisit disebutkan militer aktif tidak bisa menduduki jabatan sipil,” kata dia.

Dia khawatir Kabinet Merah Putih menjelma menjadi pemerintahan otoriter seperti Orde Baru. Sebab, gaya pemerintahan Orde Baru tak jauh berbeda dengan Kabinet Prabowo saat ini, yaitu menanamkan unsur militerisme di dalamnya.

“Termasuk pelatihan ini, di tempatnya saja sudah jelas, Akademi Militer. Bahkan ada pakaian khusus yang harus dikenakan,” kata Herdiansyah.

Wakil Ketua Komisi I DPR, Dave Laksono: Jangan Dilihat dari Lokasinya di Akmil

Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Dave Laksono mengatakan, terlepas dari lokasi pelatihan di Akmil Magelang, sarana dan prasarana yang tersedia mumpuni guna mengakomodasi kegiatan pembekalan para menteri dan wakil menteri itu.

“Jadi jangan dilihat itu di kawasan militer. Ini kan untuk masalah fasilitas-fasilitasnya itu ada, nyaman, terus juga konsepnya bonding, itu juga akan bisa terjalani baik. Ini kan tujuannya adalah untuk memastikan hasil target itu benar-benar berjalan dengan optimal,” kata Dave di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 24 Oktober 2024 seperti dikutip dari Antara.

Sebaliknya, dia menilai pembekalan menteri dan wakil menteri itu sebagai upaya Presiden Prabowo memastikan pembantunya di kabinet dapat bekerja sesuai dengan gerak cepat yang dikehendakinya.

“Salah satu upaya Presiden untuk memastikan bahwa kabinetnya ini benar-benar berjalan sesuai dengan pace (kecepatan) beliau,” ujarnya.

Pembekalan di Akmil itu, kata dia, agar para menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih dari berbagai latar belakang itu dapat saling bersinergi dalam melaksanakan tugas kerjanya mengejawantahkan visi dan misi Presiden.

Dia mengatakan akan ada kerja lintaskementerian, lintassektor, lintasindustri untuk memastikan kebijakan-kebijakan yang diambil dari tiap-tiap kementerian ini agar jangan yang bertabrakan dan berseberangan. “Akan tetapi, justru semuanya saling bersinergi akan visi dan misi Presiden," ucapnya.

Pengamat Politik Universitas Al Azhar, Ujang Komaruddin:

Adapun pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komaruddin menilai pembekalan jajaran menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih di Akmil Magelang adalah ajang menempa mental para pejabat negara yang baru dilantik awal pekan ini.

Dia menuturkan mental para pejabat negara itu kembali ditempa untuk tangguh mengingat tugas berat yang menanti mereka sebagai pembantu Presiden Prabowo.

“Para menteri, wakil menteri itu dididik agar mentalnya kuat dan tangguh, karena mereka semua telah diminta Presiden komitmennya bekerja keras 24 jam untuk kepentingan rakyat,” kata Ujang saat dihubungi di Jakarta, Jumat, 25 Oktober 2024 seperti dikutip dari Antara.

Ujang mengatakan olah mental itu merupakan satu dari tiga sasaran yang dia yakini diterima oleh para menteri dalam rangkaian pembekalan di Akmil. Dua sasaran lainnya mencakup olah pikiran dan olah fisik.

“Dalam kategori olah pikir, semua peserta dilatih untuk berpikir yang sistematis, rasional, dan berbasis kerakyatan,” kata dia.

Kemudian, untuk olah fisik, Ujang menyebutkan para menteri dan peserta pembekalan lainnya juga harus kuat jasmaninya. Karena itu, latihan baris-berbaris itu menjadi penting karena bukan hanya untuk menyamakan frekuensi sesama peserta, tetapi juga untuk fisik agar badannya sehat.

“Seorang menteri, wakil menteri tidak boleh sakit, karena jika sakit mereka tidak bisa bekerja. Seorang menteri juga tidak boleh malas atau bekerja seenaknya, karena mereka disumpah bekerja untuk kepentingan rakyat,” kata Ujang.

DANIEL A. FAJRI | ANDI ADAM FATURAHMAN | ANTARA

Pilihan editor: Istana Sebut Giliran Wamen Naik Pesawat Hercules Saat Pulang dari Akmil Magelang, Ini Alasannya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus