Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Mataram - Ratusan siswa di SMPN 6 Mataram, Nusa Tenggara Barat, dievakuasi ke halaman depan gedung sekolah saat terasakan getaran gempa bermagnitudo 6 yang berpusat di Bali, Selasa, 16/7. Wakil Kepala SMPN 6 Mataram Sujudin mengatakan saat itu 300 lebih siswa sedang melaksanakan kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"mereka sedang melakukan kegiatan baris berbaris yang dipandu oleh aparat TNI/Polri," kata Sujudin. Dia mengatakan saat gempa sebenarnya hanya sebagian SAJA yang merasakan. "Tetapi semua guru yang berada di ruangan berhamburan keluar sehingga anak-anak ikut lari."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun demikian aparat dari TNI/Polri berhasil menenangkan siswa dan memutuskan untuk melanjutkan kegiatan di halaman depan sekolah. Pertimbangannya, di sana lebh representatif dan menjadi titik kumpul bencana. "Kalau di halaman belakang kita khawatir, karena berada di tengah-tengah gedung sekolah berlantai tiga," kata Sujudin.
Beberapa menit setelah gempa terjadi, kata dia, banyak orang tua yang datang ingin menjemput putra/putrinya. Namun melihat kondisi anak-anak sudah tenang, mereka pun meninggalkan sekolah. Proses kegiatan MPLS berlanjut sampai jadwal yang ditetapkan, yakni pukul 12.30 WITA.
Kondisi serupa juga terjadi di SMPN 2 dan SMPN 15 Mataram, yakni siswa baru tetap melaksanakan kegiatan MPLS sesuai jadwal, namun dilaksanakan di luar gedung sekolah.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menyebutkan gempa berkekuatan 5,8 9lalu direvisi jadi 6) M itu terjadi pada 07:18:36 WIB. Lokasi 9.11 Lintang Selatan dan 114.54 Bujur Timur atau 83 kilometer Barat Daya Nusa Dua Bali. Dengan kedalaman 68 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.
ANTARA