Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno dimulai dari topik tentang Sidang Terbuka Wisuda pertama Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun akademik 2024/2025 menjadi yang terakhir dipimpin Rektor Reini Wirahadikusumah. ITB menggelar wisuda itu untuk program sarjana, magister, dan doktor di Gedung Sasana Budaya Ganesa atau Sabuga pada Sabtu, 26 Oktober 2024. “Ya ini acara wisuda saya yang terakhir sebagai rektor,” kata Reini seusai acara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berita populer selanjutnya tentang Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca Jakarta akan cenderung cerah berawan sepanjang hari ini, Ahad, 27 Oktober 2024. Hanya ada sebagian kecil area di DKI yang berpeluang diguyur hujan pada malam nanti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, Meta, perusahaan induk dari Facebook dan Instagram, baru-baru ini mengumumkan sedang menguji penggunaan teknologi pengenalan wajah. Upaya ini dimaksudkan untuk membantu pengguna yang akunnya diretas serta mencegah penipuan yang memanfaatkan gambar selebriti, atau yang dikenal sebagai celeb-bait. Teknologi ini dirancang untuk memverifikasi identitas pengguna dengan membandingkan gambar wajah dengan foto profil di Facebook dan Instagram.
Sidang Terbuka Wisuda pertama Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun akademik 2024/2025 menjadi yang terakhir dipimpin Rektor Reini Wirahadikusumah. ITB menggelar wisuda itu untuk program sarjana, magister, dan doktor di Gedung Sasana Budaya Ganesa atau Sabuga pada Sabtu, 26 Oktober 2024. “Ya ini acara wisuda saya yang terakhir sebagai rektor,” kata Reini seusai acara.
Majelis Wali Amanat ITB kini tengah mencari rektor baru pengganti Reini yang menjabat sejak 2019. Sambil bergurau, dia berharap bisa lulus juga sebagai rektor dengan predikat cum laude.
Dalam pidatonya setelah mengucapkan selamat kepada para lulusan, Reini menyampaikan program transformasi ITB sejak 2020-2024 atau selama menjadi rektor. Antara lain penataan struktur organisasi di kampus, meningkatkan nilai tambah pelayanan, digitalisasi sistem pelayanan, dan manajemen perubahan.
Selain itu, soal white paper susunan tim multidisiplin sivitas akademika ITB berjudul Teknologi Hilirisasi untuk Mendukung Pembangunan Industri Nasional yang disampaikan ke pemerintah pada September 2024.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca Jakarta akan cenderung cerah berawan sepanjang hari ini, Ahad, 27 Oktober 2024. Hanya ada sebagian kecil area di DKI yang berpeluang diguyur hujan pada malam nanti.
Merujuk prediksi cuaca 24 jam yang diterbitkan BMKG pada pukul 19.00 WIB, Sabtu kemarin, hampir seluruh wilayah Jakarta cerah berawan pada Ahad dinihari. Hanya Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu yang berawan
Sejak Ahad pagi hingga pukul 13.00 WIB nanti, cuaca di seluruh Jakarta bakal cerah berawan. Suhu udara tertinggi pada hari ini bisa menembus 34 derajat Celcius pada siang hari, sedangkan suhu terendahnya 24 derajat Celcius.
BMKG mencatat tingkat kelembapan udara di Jakarta tak akan lebih dari kisaran 60-90 persen. Angin sedang berhembus dari barat laut ke tenggara dengan kecepatan maksimal 5 kilometer per jam.
Meta, perusahaan induk dari Facebook dan Instagram, baru-baru ini mengumumkan sedang menguji penggunaan teknologi pengenalan wajah. Upaya ini dimaksudkan untuk membantu pengguna yang akunnya diretas serta mencegah penipuan yang memanfaatkan gambar selebriti, atau yang dikenal sebagai celeb-bait. Teknologi ini dirancang untuk memverifikasi identitas pengguna dengan membandingkan gambar wajah dengan foto profil di Facebook dan Instagram.
Penipuan celeb-bait salah satu tantangan utama yang dihadapi Meta. Skema penipuan ini memanfaatkan gambar figur publik, seperti selebriti atau tokoh populer, untuk mengelabui pengguna agar mengunjungi situs penipuan. Deretan situs tersebut biasanya meminta informasi pribadi pengguna atau meminta uang. Meta menyatakan bahwa penipuan ini merugikan tidak hanya pengguna, tetapi juga platform mereka.
Penipuan celeb-bait kerap muncul dalam bentuk iklan yang tampak sah, mempersulit sistem otomatis Meta untuk membedakan mana iklan yang asli dan mana yang palsu. Saat ini, Meta menggunakan teknologi pembelajaran mesin (machine learning) untuk mendeteksi konten yang melanggar kebijakan iklan mereka, termasuk penipuan.
Meta mengumumkan tengah menguji teknologi pengenalan wajah sebagai langkah tambahan untuk mendeteksi iklan penipuan. Sistem Meta akan mencoba membandingkan wajah di iklan yang dicurigai sebagai penipuan dengan gambar profil selebriti di Facebook dan Instagram.