Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

3 Mei 2024 | 18.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca. Budi mengatakan penggunaan vaksin di Indonesia ketika pandemi Covid-19 dilakukan melalui proses kajian oleh para ahli yang tergabung dalam Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

Dalam proses pengkajian itu, Budi mengakui adanya faktor risiko yang bisa ditimbulkan dari vaksin AstraZeneca. Hal ini karena manusia memiliki genetik yang berbeda-beda.

"Ada beberapa yang mungkin cocok, beberapa tidak cocok,," kata Budi di Komplek Istana Merdeka pada Jumat, 3 Mei 2024. "Pertimbangannya waktu itu, benefitnya (manfaatnya) lebih besar untuk melindungi masyarakat ketimbang risikonya."

Budi lantas menganalogikannya dengan tindakan operasi untuk penanganan penyakit. Misalnya, operasi jantung. 

"Operasi, kita tahu ada risikonya. Tapi benefit untuk sembuhkan penyakit, selamatkan nyawa kita, lebih besar dibanding risikonya," ujar Budi. 

Lebih lanjut, Budi mengatakan hingga saat ini belum ada data kejadian efek vaksin AstraZeneca di Indonesia. Oleh karena itu, ia menduga kasus efek samping langka terjadi di negara luar negeri. 

"Sekali lagi, mungkin karena genetik populasinya, karena beda-beda," kata Budi. "Di kita (Indonesia), saya cek tidak ada."

Sebelumnya, Perusahaan farmasi AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-nya dapat menyebabkan efek samping yang jarang terjadi.

Hal ini membuka jalan bagi pembayaran hukum senilai jutaan pound, The Telegraph melaporkan pada Ahad, seperti dilansir India Express pada Selasa. 

Perusahaan farmasi tersebut digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin melawan Covid-19, yang dikembangkan bersama Universitas Oxford, menyebabkan kematian dan cedera serius, termasuk TTS – Sindrom Trombosis dengan Trombositopenia. Sindrom ini menyebabkan orang mengalami pembekuan darah dan jumlah trombosit darah rendah.

 


RIRI RAHAYU | SITA PLANASARI | INDIA EXPRESS

 

Pilihan Editor: Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus