Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Sahabat pilihan habibie

Bekas pm thatcher diangkat menjadi anggota kehormatan pii. ia memuji kepemimpinan pak harto, dan menganjurkan demokratisasi.

12 Desember 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HAMPARAN permadani merah turut menyambut kedatangan bekas Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher di Indonesia Selasa lalu. Walau datang bukan sebagai tamu negara seperti tujuh tahun lalu, sambutan yang diterimanya hampir sama. Bedanya adalah: tak disambut Presiden dan dentuman meriam 17 kali. Di tangga pesawat ia disambut Menteri B.J. Habibie dan Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Aburizal Bakrie. Sebab, tuan rumah kunjungannya selama lima hari itu adalah PII tadi. Alasannya, Thatcher adalah sarjana kimia dan selama menjabat perdana menteri (1979-1990), ia juga duduk sebagai anggota Dewan Pengetahuan Inggris. Karena itu "wanita besi" ini dianggap pantas menjadi anggota kehormatan PII. Pengangkatan anggota ini sendiri dilakukan Presiden Soeharto dalam sebuah upacara resmi di Istana Negara Kamis lalu. Sebuah medali emas 24 karat seberat 500 gram, dengan relief simbol PII dan plakat, diterima wanita berusia 67 tahun ini. Mengenakan pakaian berwarna merah cerah, Thatcher menerima kehormatan itu disaksikan sejumlah pejabat Indonesia dan 350 undangan. Selama kunjungan itu Thatcher menunjukkan kemampuannya menarik perhatian. Ia berbicara dengan gaya yang memukau tanpa terikat teks. Dalam pidato pengangkatannya, ia bahkan menyelipkan empat baris puisi. Di berbagai kesempatan ia berkata, "Saya seorang ahli kimia karena kualifikasi, sebagai insinyur karena praktek, sebagai politisi karena pekerjaan, dan saya menjadi sahabat Indonesia karena pilihan." Sejak kedatangannya, bekas PM Inggris ini memang selalu memuji Indonesia. "Saya merasa bahagia dan terhormat diangkat sebagai anggota PII oleh Presiden. Saya menjadi teman Indonesia karena kagum dengan apa yang telah dicapai di bawah kepemimpinan yang bijaksana," kata Thatcher. Ia juga memuji perkembangan pembangunan Indonesia, yang dianggapnya tak pernah tergoyah resesi. Ia menunjuk angka pertumbuhan Indonesia yang mencapai 6% ketika dunia dilanda resesi. Tapi ia mengingatkan bahwa pembangunan di Indonesia tak bisa selamanya menggantungkan diri semata-mata pada sumber alam dan tenaga kerja yang berlimpah. Sebab, kemakmuran akan makin tergantung ilmu pengetahuan dan teknologi. Sukses dari aplikasi teknologi tersebut banyak bergantung pada sumber daya manusia. Ini, katanya, berkaitan dengan pendidikan dan latihan bagi kaum muda sebagai ilmuwan dan teknisi. Di depan para anggota Asosiasi Indonesia-Inggris, ia menegaskan bahwa masyarakat yang ideal adalah yang di bawah lindungan hukum, didukung prinsip demokrasi dan kalangan bisnis. Swastanisasi di berbagai sektor, kata istri pengusaha sukses Dennis Thatcher ini, merupakan pilihan yang tepat bagi Indonesia. Selama kunjungannya di Indonesia, Thatcher, yang tetap sibuk berceramah di berbagai negara, juga memberi ceramah umum untuk sekitar 1.000 undangan. Selain itu ia juga meninjau pabrik pesawat terbang IPTN, Bandung. Terakhir, putri pemilik toko kelontong ini melihat peternakan Tri S Tapos, Bogor. Di sana ia selama hampir satu setengah jam mendapat penjelasan langsung dari Presiden Soeharto. "Saya sendiri bertanya mengapa Tapos menjadi salah satu tujuan untuk dikunjungi. Di sini sebenarnya tidak ada apa-apa," kata Presiden. Menurut Pak Harto, kepada tamunya, Tapos dibangun 20 tahun lalu oleh putra-putrinya untuk mempelajari soal peternakan sekaligus rekreasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus