Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jika kamu memiliki impian untuk melanjutkan studi di luar negeri, salah satu syarat penting yang harus dipenuhi adalah kemampuan berbahasa Inggris yang baik. Kemampuan ini tidak hanya membantu dalam berkomunikasi sehari-hari, tetapi juga memastikan kamu dapat memahami materi pembelajaran dengan baik. Keterbatasan dalam bahasa tentu bisa menjadi hambatan yang mengganggu pengalaman belajarmu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, universitas-universitas di luar negeri ingin memastikan bahwa mahasiswa mereka mampu mengikuti pembelajaran dengan optimal. Karena itu, banyak universitas mensyaratkan calon mahasiswa untuk memiliki nilai tes bahasa Inggris atau language proficiency test yang memenuhi standar tertentu. Beberapa tes yang populer adalah TOEFL, IELTS, dan TOEIC.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Test of English as a Foreign Language (TOEFL)
TOEFL adalah tes bahasa Inggris yang dirancang untuk penutur non-asli dan menggunakan Bahasa Inggris Amerika. Tes ini biasanya menjadi persyaratan utama di universitas di Amerika Serikat, Kanada, dan wilayah Amerika Utara lainnya. TOEFL juga sering digunakan untuk keperluan profesional, seperti melamar kerja di lembaga pemerintah, perusahaan, atau untuk mendapatkan beasiswa.
TOEFL memiliki beberapa format tes, yaitu:
- iBT (Internet-Based Test): Tes ini mencakup empat bagian: reading, listening, speaking, dan writing. Skor maksimalnya adalah 120 poin, dan biaya tes ini sekitar $190 USD atau sekitar 2,4 juta rupiah.
- CBT (Computer-Based Test): Tes ini dilakukan di komputer dengan skor berkisar antara 30-300. Materinya meliputi listening, reading, structure, serta tambahan writing.
- PBT (Paper-Based Test): Dilakukan secara manual dengan kertas dan mencakup listening, structure and written expression, serta reading comprehension. Skor berkisar antara 310-667.
- ITP (Institutional Testing Program): Skor tes ini hanya berlaku di institusi tertentu. Materinya mencakup listening, structure and written expression, dan reading comprehension dengan skor maksimal 600.
2. International English Language Testing System (IELTS)
Berbeda dengan TOEFL, IELTS menggunakan Bahasa Inggris Britania. Tes ini lebih sering digunakan oleh institusi di Australia, Inggris, dan Selandia Baru.
IELTS memiliki dua format utama:
- Academic: Digunakan untuk keperluan akademik seperti kuliah atau sekolah, terutama dalam bidang medis.
- General Training: Cocok untuk keperluan kerja atau migrasi ke negara seperti Inggris, Australia, atau Selandia Baru.
Tes IELTS dibagi menjadi empat bagian: listening (40 menit), reading (60 menit), dan writing (60 menit). Penilaian IELTS menggunakan sistem skor 9-band, di mana skor tertinggi adalah 9 (Expert User) dan skor terendah adalah 1 (Non User).
3. Test of English for International Communication (TOEIC)
TOEIC, yang pertama kali dikembangkan pada 1979, bertujuan untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris dalam konteks profesional. Tes ini populer di negara-negara Asia seperti Korea dan Jepang, serta sering digunakan oleh perusahaan untuk perekrutan, evaluasi karyawan, dan promosi jabatan.
Tes TOEIC berdurasi dua jam dan terdiri dari pertanyaan pilihan ganda dengan fokus pada listening comprehension dan reading comprehension. Skor berkisar antara 10 hingga 990, dengan tingkat kemahiran yang diukur dari level intermediate hingga advanced. Ketiga tes ini memiliki fungsi yang berbeda-beda, jadi pilihlah yang paling sesuai dengan tujuanmu!
Ni Kadek Cyntia Dewi berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Asal-usul TOEFL, Tes Kemampuan Memahami Bahasa Inggris