Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Denpasar - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah/Sanglah Denpasar, Bali, menutup pelayanan bagi pasien rawat jalan untuk sementara, mulai Jumat, 8 Maret sampai Selasa, 12 Maret 2024 berkaitan dengan Hari Raya Nyepi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Untuk poliklinik rawat jalan tutup mulai 8 Maret sampai 12 Maret 2024," kata Plt Direktur Layanan Operasional RS Prof. Ngoerah/RSUP Sanglah Denpasar Dr. I Gusti Ngurah Ketut Sukadarman di Denpasar, Bali, Jumat, 8 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun demikian, pelayanan pasien di Unit Gawat Darurat (UGD) tetap berjalan seperti biasa, termasuk pada saat pelaksanaan Hari Raya Nyepi Senin 11 Maret 2024.
Sukadarman mengatakan untuk pelayanan lain seperti dokter spesialis penyakit dalam, dokter anak, obgyn, dokter bedah dibantu oleh anastesi, radiologi, dokter umum selalu disiagakan untuk membantu terutama membantu pasien-pasien yang termasuk dalam kategori darurat.
Untuk layanan radioterapi akan ditutup mulai 9 Maret sampai 12 Maret 2024, sehingga pasien yang berencana untuk melakukan layanan kesehatan jenis itu diminta untuk datang setelah puncak hari Raya Nyepi.
RSUP Prof Ngoerah sendiri menyiapkan kantin koperasi yang menyediakan segala kebutuhan bagi keluarga pasien yang berjaga di rumah sakit. Begitu pula untuk kebutuhan logistik bagi petugas akan disediakan khusus oleh pihak rumah sakit.
"Untuk konsumsi petugas, kami sudah menyiapkan segala sesuatunya, sementara untuk penunggu pasien bisa memanfaatkan layanan koperasi yang selama ini menyiapkan kebutuhan dari para pengunjung RS Ngoerah," katanya.
Sudarman berharap para pengunjung RSUP Ngoerah mematuhi segala larangan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Bali sebagaimana yang tertuang dalam keputusan Gubernur Bali bersama pemangku kepentingan lainnya. Untuk menjaga agar situasi di RSUP Sanglah tetap aman selama Nyepi, pihak RS berkoordinasi dengan pecalang desa adat setempat.
"Kita berharap semua masyarakat pengguna layanan kesehatan RS Ngoerah jangan khawatir karena kita sudah mempersiapkan segala sesuatu pada saat Nyepi dengan baik," kata Sukadarman.
Bupati Tabanan imbau masyarakat jaga ketertiban
Sementara itu, Bupati Tabanan Bali I Komang Gede Sanjaya mengimbau seluruh masyarakat di Tabanan agar menjaga ketertiban dan keharmonisan selama perayaan Nyepi (tahun baru Saka 1946).
Sanjaya mengatakan, perayaan Nyepi bukan hanya perayaan rutin setiap tahun, melainkan juga sebagai momentum untuk selalu memurnikan pikiran agar bersih dan suci.
"Mari bersama-sama Mulat Sarira -introspeksi diri- melaksanakan Catur Brata Penyepian untuk menumbuhkan pikiran yang bersih dan suci. Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, memberikan kerahayuan kepada seluruh umat dan alam semesta," kata Sanjaya di Tabanan Bali, Sabtu, 9 Maret 2024.
Sanjaya juga mengajak masyarakat agar memaknai Hari Raya Nyepi dengan sederhana dan tanpa adanya euforia berlebihan.
Terlebih, suasana yang harmonis dalam perayaan malam pengrupukan atau pawai ogoh-ogoh, sehingga tidak terjadi perselisihan antara warga.
Adapun Hari Raya Nyepi jatuh pada Senin, 11 Maret 2024 merupakan perayaan suci yang dirayakan oleh umat Hindu setiap Tahun Baru Saka.
Pada saat Nyepi, umat Hindu melakukan tapa brata penyepian atau empat pantangan yakni tidak bepergian, menyalakan api, mengeluarkan kalimat tertentu dan melaksanakan kegiatan yang bersifat bersenang-senang.
Nyepi memiliki makna mendalam bagi umat Hindu yakni sebagai bentuk pengendalian diri dan ketaatan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.