Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Sarungan, Jokowi Ikut Apel Akbar Hari Santri Nasional di Solo

Ribuan santri dari berbagai daerah mengikuti Apel Akbar Santri Nusantara yang digelar di Solo dalam rangka Hari Santri Nasional hari ini.

20 Oktober 2018 | 20.44 WIB

Suasana saat Apel Hari Santri Nasional yang diadakan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Tugu Proklamasi, Jakarta, 22 Oktober 2017. Para santri yang berasal dari seluruh Jakarta  berkumpul di lapangan Tugu Proklamasi untuk memeperingati Hari Santri Nasional. Tempo/Ilham Fikri
Perbesar
Suasana saat Apel Hari Santri Nasional yang diadakan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Tugu Proklamasi, Jakarta, 22 Oktober 2017. Para santri yang berasal dari seluruh Jakarta berkumpul di lapangan Tugu Proklamasi untuk memeperingati Hari Santri Nasional. Tempo/Ilham Fikri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan santri dari berbagai daerah mengikuti Apel Akbar Santri Nusantara yang digelar di Solo dalam rangka Hari Santri Nasional , Sabtu 20 Oktober 2018. Mereka memadati kawasan Benteng Vastenburg yang menjadi lokasi penyelenggaraan acara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Acara yang digelar oleh Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) itu juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang didampingi oleh Ibu Negara Iriana. Jokowi hadir mengenakan jas warna abu-abu dengan bersarung dan berpeci.

Ketua Umum RMI NU, Abdul Ghoffarrozin dalam sambutannya mengatakan apel itu digelar untuk memperingati Hari Santri Nasional yang jatuh setiap 22 Oktober. "Hari Santri ini merupakan pengingat atas fatwa Resolusi Jihad," katanya.

Dia menyebut bahwa Apel Akbar Santri Nusantara itu diikuti oleh 48 ribu santri dari berbagai daerah. "Santri dari 34 provinsi hadir dalam acara ini," katanya. Selain memperingati Hari Santri Nasional, mereka datang untuk meneguhkan semangat menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Acara apel dalam rangka Hari Santri Nasional tersebut sengaja digelar di Solo lantaran kota tersebut mewakili daerah yang memiliki multikultur. Menurut Ghofarrozin, Solo juga menjadi pemantik terhadap berlangsungnya peristiwa Sumpah Pemuda.

Pelaksanaan Apel Akbar Santri Nusantara itu diharapkan bisa menjadikan sinergi pemerintah dengan pesantren semakin kongkret. "Selama ini pesantren selalu berbenah untuk menguatkan ekonomi dan menyiapkan sumber daya manusia di Indonesia," katanya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus