Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Tangani Banjir Jabodetabek, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca 5 Hari

BNPB melakukan modifikasi cuaca untuk mengurangi intensitas hujan di wilayah Jabodetabek.

4 Maret 2025 | 22.32 WIB

Petugas melambaikan tangan kepada pilot pesawat Cessna 208B Grand Caravan EX yang akan terbang membawa persemaian garam untuk Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Senin 18 Maret 2024. BNPB bekerja sama dengan BMKG melakukan operasi TMC selama tiga hari sebagai upaya meminimalisir berkumpulnya awan yang berpotensi menimbulkan intensitas hujan tinggi terjadi di sejumlah wilayah Jawa Tengah yang rawan bencana hidrometeorologi. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Perbesar
Petugas melambaikan tangan kepada pilot pesawat Cessna 208B Grand Caravan EX yang akan terbang membawa persemaian garam untuk Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Senin 18 Maret 2024. BNPB bekerja sama dengan BMKG melakukan operasi TMC selama tiga hari sebagai upaya meminimalisir berkumpulnya awan yang berpotensi menimbulkan intensitas hujan tinggi terjadi di sejumlah wilayah Jawa Tengah yang rawan bencana hidrometeorologi. ANTARA FOTO/Makna Zaezar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi modifikasi cuaca atau OMC di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) pada hari ini, Selasa, 4 Maret 2025. Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto mengatakan upaya ini untuk menangani bencana hidrometeorologi yang disebabkan oleh aktivitas cuaca.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saat ini kami mulai dari tanggal 4 sampai 8 Maret mengingat prediksi curah hujan masih cukup tinggi,” ujar Suharyanto dalam keterangan resminya pada Selasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dia memperkirakan wilayah Jabodetabek berpotensi terjadi curah hujan tinggi hingga pertengahan Maret 2025. Suharyanto mengatakan lembaganya akan mengurangi intensitas hujan itu. “Prakiraan cuaca juga menunjukkan masih berpotensi terjadi curah hujan tinggi pada pertengahan Maret 2025. Kami akan dukung dengan OMC untuk mengurangi intensitas hujan di sekitar Jawa Barat,” kata dia.

Suharyanto mengatakan BNPB berkomitmen untuk terus memprioritaskan keselamatan masyarakat. Ia berujar cara ini juga dengan melakukan pendampingan pada pemerintah daerah dalam situasi tanggap darurat hingga transisi ke pemulihan.

Menurut Suharyanto, upaya dalam menanggulangi bencana alam juga melalui dukungan peralatan serta memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak terpenuhi dengan optimal. Adapun modifikasi cuaca ini dengan menggunakan pesawat jenis Cessna Caravan 208B dengan nomor registrasi PK-SNP. Pesawat tersebut nantinya menyemai bahan baku berupa garam (NaCl) yang berlangsung dalam tiga kali.

Penyemaian pertama mulai pukul 15.00 hingga 17.00 WIB. Sesi kedua pada pukul 17.30 hingga 19.30 WIB, terakhir pukul 20.00 hingga 22.00 WIB. Penyemaian satu ton NaCL akan dilakukan pada ketinggian delapan ribu hingga 11 ribu kaki.

Adapun penyemaian ini dilakukan bersama lintas instansi. Hal ini untuk mengalihkan potensi hujan di wilayah Jabodetabek yang terdampak banjir ke area yang lebih aman. Di samping itu, OMC ini diharapkan dapat untuk menurunkan intensitas hujan dan dampak bencana yang lebih besar.

Curah hujan yang tinggi sejak Senin lalu membuat wilayah Jabodetabek dilanda banjir. Di Jakarta, tercatat masih ada seratusan RT yang masih tergenang dan ribuan orang mengungsi. Banjir juga membuat lumpuh Kota dan Kabupaten Bekasi. Tak hanya permukiman, air menggenangi mal hingga rumah sakit. Di Kabupaten Bogor, curah hujan tinggi menyebabkan longsor di sejumlah daerah, seperti Puncak.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus