Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Sidang Isbat Penentuan 1 Ramadan, Kemenag Akan Pantau Hilal dari 125 Titik

Kemenag telah melakukan berbagai persiapan untuk melaksanakan Sidang Isbat penentuan 1 Ramadan 1446 Hijriah.

26 Februari 2025 | 15.43 WIB

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Abu Rokhmad (tengah), di Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, 26 Februari 2025. Tempo/Rizki Yusrial
Perbesar
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Abu Rokhmad (tengah), di Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, 26 Februari 2025. Tempo/Rizki Yusrial

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Abu Rokhmad mengatakan Kemenag telah melakukan berbagai persiapan untuk melaksanakan Sidang Isbat penentuan 1 Ramadan 1446 Hijriah. Sidang tersebut dijadwalkan berlangsung pada 28 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Sidang isbat selama beberapa minggu ini sudah kami siapkan, baik dari sisi akademiknya," kata Rokhmad saat ditemui di Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, Rabu, 26 Februari 2025.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Adapun persiapan yang dilakukan oleh Kemenag adalah perhitungan hisab secara keseluruhan maupun dalam aspek teknis rukyatul hilal. Dalam sidang Isbat ini, Kemenag telah menetapkan 125 lokasi untuk rukyatul hilal.  

Rokhmad menyatakan telah bertemu dengan seluruh organisasi masyarakat Islam untuk menyelaraskan pemahaman mengenai perhitungan awal 1 Ramadan. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa pihaknya siap melaksanakan sidang Isbat pada Jumat sore, 28 Februari.  

"Minggu lalu juga kami bertemu dengan semua ormas-ormas Islam pegiat hisab dan ru’yat, apa namanya menyamakan persepsi kira-kira hitung-hitungan awalnya seperti apa. Untuk kemudian kami lakukan, apa namanya, klarifikasi secara virtual di arena rukyatul hilal yang ada di 125," ujar Rokhmad.

Rokhmad menuturkan ada tiga rangkaian yang akan dilakukan dalam Sidang Isbat. Pertama, pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi. Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia. Terakhir, musyawarah dan pengambilan keputusan yang akan diumumkan ke masyarakat.  

Rokhmad pun mengajak masyarakat untuk menunggu hasil Sidang Isbat dan pengumuman pemerintah terkait awal Ramadan 1446 H. Ia menyebut hal ini sejalan dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No. 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah. "Kita berharap umat Islam di Indonesia bisa mengawali Ramadan tahun ini secara bersama-sama," kata dia.  

Sementara itu, Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah (Urais Binsyar) pada Ditjen Bimas Islam Kemenag, Arsad Hidayat, mengatakan berdasarkan data hisab awal Ramadan 1446 H, ijtimak terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44 WIB. Pada hari yang sama, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk antara 3° 5,91’ hingga 4° 40,96’, dengan sudut elongasi antara 4° 47,03’ hingga 6° 24,14’. "Dengan kriteria ini, secara astronomi, ada indikasi kuat bahwa hilal akan terlihat," kata Arsad.  

Oyuk Ivani S berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus