Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pembina Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron, mengatakan tidak ingin bicara banyak soal calon wakil presiden dari partainya untuk mendampingi Prabowo Subianto. Alasannya, Demokrat menyerahkan masalah ini kepada capres. Selain itu Partai Demokrat, kata Herman, masuk Koalisi Indonesia Maju (KIM) tanpa syarat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Untuk tidak mengganggu soliditas di Koalisi Indonesia Maju,” kata Herman kepada Tempo saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senin, 25 September hari ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, kata dia, cawapres seharusnya sosok yang dipilih berdasarkan merit system, seperti memiliki pengalaman, integritas, kapabilitas, dan orientasinya adalah memikirkan rakyat seluruh Indonesia.
“Bukan rakyat kelompoknya,” kata dia.
Sebelumnya, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menitipkan agenda perubahan dan perbaikan kepada bakal calon presiden Prabowo Subianto. Titipan itu ia sampaikan setelah pertemuan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Prabowo Subianto.
AHY bersama SBY bertemu Prabowo dan jajaran pimpinan partai dari Koalisi Indonesia Maju di Hambalang, Jawa Barat, Ahad, 17 September 2023, untuk menyampaikan dukungan Demokrat kepada Prabowo untuk maju sebagai calon presiden di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
“Ketua Umum Partai Demokrat menyampaikan hasil keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat yang menyatakan mendukung Pak Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2024. Pada kesempatan itu, Ketum AHY juga menitipkan agenda perubahan dan perbaikan yang diusung Partai Demokrat,” kata Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya lewat keterangan tertulis.
ADIL AL HASAN | TIKA AYU