Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga survei KedaiKopi merilis hasil survei perihal kriteria calon presiden yang disenangi anak muda. Sebanyak 52 persen responden akan memilih presiden yang paham dan peduli pada pengembangan anak muda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tertinggi kedua, 21,7 persen responden memilih capres yang mendengar aspirasi dan membuat program prorakyat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Harus bisa memajukan anak muda, harus bisa memanfaatkan potensi anak muda," kata Kepala Program Mobil Ide, Rifqi Islami, saat merilis hasil survei KedaiKopi, di Jalan Tebet Timur III Nomor 11, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa, 5 Desember 2023.
Adapun untuk presiden dengan kriteria pintar hanya dipilih 7,1 persen. Kriteria pintar ini berada pada posisi tiga. Sementara hanya 1,3 persen responden akan memilih presiden yang memiliki karakter berani. Angka itu sama dengan yang paling rendah 1,3 persen anak muda akan memilih capres yang kreatif.
Kegiatan survei KedaiKopi dilakukan dalam program Mobil Ide Rakyat yang berlangsung sejak 18 - 25 November 2023, untuk menangkap aspirasi masyarakat terhadap Pemilihan Umum 2024. Survei dilakukan di tiga provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten. Titik survei ditentukan oleh tim survei. Total responden berjumlah 1.269 orang.
Polanya adalah tim survei datang ke lima titik di tiga provinsi itu, yakni Pos Bloc, Pasar Baru, Jakarta; Blok M, Jakarta. Selain itu di Jalan Braga, Bandung; Universitas Singaperbangsa, Karawang; Universitas Negeri Syarif Hidayatullah, Tangerang Selatan.
Berikutnya para responden datang dan mengisi setiap pertanyaan yang diajukan para peneliti. Adapun survei itu disebutkan menggunakan purposive. Menurut Rifqi, ada hal menarik yang ditemukan dalam survei keliling selama lima hari untuk disampaikan ke publik.
Soal politik uang, Rifqi mengatakan bahwa sebagian besar responden yang pernah mendapat pemberian dari calon legislatif atau calon presiden dan wakil presiden itu tidak mempengaruhi pilihan calon presiden. "Dan pemberian itu tidak berpengaruh terhadap pilihan mereka," kata dia.
Dalam survei itu, ada 76,9 persen responden laki-laki dan perempuan dari berbagai umur menyatakan bahwa suara mereka tidak dapat dibeli melalui pemberian apapun dari caleg atau capres-cawapres. Adapun 82,1 persen generasi milenial menjawab suaranya tidak berubah meski mendapat pemberian dari caleg atau capres-cawapres.
Sementara 66,7 persen generasi Baby Boomers, 78,9 generasi X, dan 76 persen generasi Z menjawab hal yang sama. Terdapat 33,3 persen dari kaum Boomers, dan 24 persen dari generasi Z yang suaranya bisa dibeli lewat pemberian dalam berbagai bentuk dari caleg.