Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Survei: Warga Jawa Barat Lebih Puas Pemerintahan Ridwan Kamil Ketimbang Jokowi

Di Jawa Barat, elektabilitas Ridwan Kamil sebagai kandidat capres menjadi kedua tertinggi, yaitu 20,8 persen.

16 Maret 2022 | 15.52 WIB

Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kiri) dan Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana (kanan) tiba di Pasar Sederhana, Bandung, Jawa Barat, Senin 17 Januari 2022. Presiden Joko Widodo memberikan paket sembako dan bantuan langsung tunai bagi pedagang pasar, pedagang kaki lima dan pedagang asongan di Pasar Sederhana. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Perbesar
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kiri) dan Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana (kanan) tiba di Pasar Sederhana, Bandung, Jawa Barat, Senin 17 Januari 2022. Presiden Joko Widodo memberikan paket sembako dan bantuan langsung tunai bagi pedagang pasar, pedagang kaki lima dan pedagang asongan di Pasar Sederhana. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga survei Charta Politika Indonesia menyampaikan hasil sigi preferensi sosial dan politik masyarakat di tiga provinsi, yaitu Lampung, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Di Jawa Barat, hasil sigi menunjukkan tingginya angka kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Kepuasan terhadap Ridwan Kamil itu lebih dari 70 persen. Sebaliknya kepuasan terhadai pemerintahan pusat di bawah Presiden Joko Widodo atau Jokowi di bawah 70 persen, di mana 30,6 persen kurang puas dan tidak puas sama sekali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Masyarakat Jawa Barat lebih puas dengan kinerja pemerintah provinsi dibandingkan dengan pemerintah pusat," demikian kesimpulan sigi yang dirilis Rabu, 16 Maret 2022 ini.

Di Jawa Timur, Charta Politika menyebut kepuasan warga terhadap pemerintahan pusat tergolong baik karena hampir mencapai 80 persen. Sementara, kepuasan terhadap pemerintah provinsi di bawah Gubernur Khofifah Indar Parawansa lebih tinggi lagi, di atas 85 persen.

Kondisi berbeda terjadi di Lampung. Kepuasan pada pusat sudah di atas 80 persen, tapi kepuasan pada pemerintah provinsi justru tak sampai 75 persen.

Survei ini mencoba membaca perilaku dan pilihan masyarakat terkait tiga aspek. Pertama, kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah pusat dan provinsi. Kedua, pengetahuan pelaksanaan Pemilu 2024 dan wacana penundaan Pemilu. Ketiga, elektabilitas pemilihan gubernur, presiden, dan partai politik.

Dalam hal penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden, mayoritas responden dari ketiga provinsi ini menyatakan tidak setuju. Mayoritas juga ingin Pemilu 2024 tetap digelar.

Lalu dalam hal elektabilitas, perbedaan paling kentara juga terlihat dalam hasil sigi ini. Di Lampung dan Jawa Timur, tiga nama yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Gubernur DKI Jakarta punya elektabilitas tertinggi.

Tapi hanya di Jawa Barat, elektabilitas Ridwan Kamil menjadi kedua tertinggi yaitu 20,8 persen, meskipun yang jadi pilihan tertinggi responden di Jawa Barat adalah Prabowo dengan elektabilitas 24 persen.

Survei dilakukan di waktu yang berbeda. Untuk Lampung yaitu 27 Januari sampai 2 Februari 2022. Sementara untuk Jawa Barat yaitu 3 sampai 9 Februari 2022.

Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka secara langsung menggunakan kuisioner terstruktur. Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei di Lampung melibatkan 800 responden dengan margin of error kurang lebih 3,46 persen. Di Jawa Barat melibatkan 1200 responden dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen. Terakhir, 1210 responden di Jawa Timur dengan margin of error kurang lebih 2,82 persen.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menyebut ketiga provinsi dipilih karena masyarakatnya cenderung tidak homogen dan jumlah penduduknya banyak. "Nanti mungkin akan ada provinsi-provinsi lain," kata dia saat dihubungi.

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus