Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Tahun Ajaran Baru: 3 Hal tentang Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka lebih memfokuskan pada materi yang esensial dan pengembangan karakter profil Pelajar Pancasila.

14 Juli 2023 | 08.42 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suasana ruang kelas di Jakarta pada Selasa (21 Maret 2023). Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah membuka pendaftaran bagi satuan pendidikan yang ingin menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun pelajaran 2023-2024. (ANTARA/HO-Kemendikbudristek)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi telah meluncurkan Kurikulum Merdeka sejak awal 2022. Kurikulum itu dibuat guna memperbaiki kualitas pelajar Indonesia agar lebih baik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejak diluncurkan, Kurikulum Merdeka telah diimplementasikan oleh lebih dari 140 ribu sekolah. Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan, Kurikulum Merdeka lebih memfokuskan pada materi yang esensial dan pengembangan karakter profil Pelajar Pancasila. 

Serba-serbi Kurikulum Merdeka

1. Kurikulum Merdeka bertujuan mengembangkan minat bakat siswa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mendikbudristek, Nadiem Makarim, mengatakan Kurikulum Merdeka sebuah konsep pembelajaran bertujuan mendalami dan mengembangkan minat serta bakat masing-masing siswa. Ia mencontohkan, dua siswa di kelas yang sama, bahkan di keluarga yang sama,  bisa jadi memiliki minat yang berbeda.

“Sebagai orangtua kita tidak bisa memaksakan anak yang menyukai seni, untuk belajar computer secara mendalam. Begitupun sebaliknya,” kata Nadiem dikutip dari Antara.

2. Kurikulum Merdeka dinilai memiliki fokus pada kebutuhan peserta didik 

Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah, menyebut bahwa Kurikulum Merdeka memiliki fokus pada kebutuhan peserta didik sehingga satuan pendidikan memiliki visi yang jelas dalam proses pembelajarannya. 

"Dengan berbasis projek, para siswa tidak hanya membuat produk, namun perlu tahu tujuan pembuatannya," jelasnya dikutip dari laman situs web Kemdikbud, Minggu, 28 Mei 2023 .

Ledia juga mengingatkan bahwa tujuan pendidikan nasional berdasarkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 3, yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.  

"Sehingga, pada dasarnya tujuan utama pendidikan tidak hanya penyelesaian kurikulum saja, melainkan pembentukan karakter," tuturnya.

3. Kurikulum Merdeka meningkatkan kualitas dan mengurangi materi pembelajaran

Pelaksana tugas atau Plt. Kepala Puskurjar, Zulfikri Anas menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang berfokus untuk meningkatkan kualitas layanan kepada peserta didik. Menurutnya, kurikulum ini mendorong siswa untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan kompetensi yang mereka miliki. 

"Kurikulum Merdeka mendorong para peserta didik dapat tumbuh dan berkembang sesuai kompetensi mereka dan mengembalikan pendidikan ke marwah sebenarnya, yaitu memerdekakan peserta didik dan pendidiknya," jelas Zulfikri.

Dia juga menekankan bahwa visi Kurikulum Merdeka adalah mengurangi materi pembelajaran dan fokus pada yang esensial. "Kemudian lebih ke meningkatkan layanan pada peserta didik, sehingga guru tidak terbebani materi yang banyak dan administrasi yang rumit," katanya.

ANTARA | KEMDIKBUD | TIM TEMPO
Pilihan editor : Rincian Kurikulum Merdeka dan Tujuan Penerapannya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus