Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Tak Kunjung Usung Bakal Calon Gubernur di Pilkada, PDIP Sebut Prioritaskan Calon Bupati dan Wali Kota

Juru bicara PDIP, Chico Hakim, mengatakan PDIP memiliki sejumlah nama potensial yang bakal diplot di pilkada, misalnya di Jakarta.

4 Agustus 2024 | 15.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP belum mengumumkan nama bakal calon Gubernur yang akan diplot berlaga di pemilihan kepala daerah atau pilkada, khususnya di wilayah strategis, November mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan partai banteng akan mengumumkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur di pilkada saat momentum waktunya telah dianggap tepat. "Sekarang prioritaskan lebih dulu untuk tingkat Kabupaten/Kota," kata Hasto melalui keterangan tertulis yang diperoleh Tempo, Ahad, 4 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dihubungi terpisah, Juru bicara PDIP, Chico Hakim, mengatakan PDIP memiliki sejumlah nama potensial yang bakal diplot di pilkada, misalnya di Jakarta.

Sejumlah nama tersebut, antara lain Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok; Menteri Sosial, Tri Rismaharini; Ketua DPRD Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi; bekas Panglima TNI, Andika Perkasa; dan legislator PDIP, Charles Honoris. "Namun, semuanya masih dikerucutkan agar jadi satu nama," ujar Chico.

Hasto menjelaskan, sambil menunggu finalisasi nama-nama tersebut, PDIP akan menyiapkan pelbagai infrastruktur pendukung yang ada. Salah satunya dengan menggelar Rapat Koordinasi Nasional untuk Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN PDIP) dalam waktu dekat.

PDIP, menurut Hasto, juga akan melakukan pelatihan bagi tim kampanye pada gelombang 4 di Agustus ini. Tujuannya agar proses pergerakan kemenangan dapat menyatu bersama semangat gotong royong rakyat.

"Itu yang dipersiapkan sambil menunggu finalisasi calon Gubernur dan Wakilnya," kata Hasto.

Peneliti Populi Center, Usep Saepul Ahyar, mengatakan PDIP bersikap cukup selektif di pilkada 2024. Menurut dia, sikap selektif PDIP terjadi setelah memutuskan pisah jalan dengan koalisi partai pendukung Presiden Jokowi.

"PDIP menyadari tidak bisa bergerak terlalu cepat karena lawannya saat ini jauh lebih banyak," kata Usep.

Kendati begitu, untuk konteks pilkada Jakarta, menurut Usep, PDIP masih memiliki peluang besar apabila memutuskan mengusung Ahok di palagan bekas Ibu Kota ini. "Jika bangun koalisi dengan PKS-NasDem, peluang PDIP menang tentu jauh lebih besar, karena suara Ahok dan Anies adalah yang terbesar dari kandidat lain sejauh ini," ucap dia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus