Tambahan setahun buat edi

PANGLIMA ABRI Jenderal Edi Sudradjat melewati malam pada hari ulang tahunnya, Kamis minggu lalu, di rumah saja. Tak ada tamu- tamu istimewa, kecuali keluarga, hari itu. Padahal, hari itu usia pria kelahiran Jambi tersebut mencapai 55 tahun usia pensiun rata-rata anggota ABRI. Batas usia ini penting artinya karena Jenderal Edi memegang jabatan Panglima ABRI, posisi yang harus dijabat oleh seorang militer aktif. Adakah jabatan itu akan segera dilepasnya? Tampaknya, Edi masih akan memegang posisi itu. Ketika ditanya wartawan apakah Presiden sudah memberikan persetujuan perpanjangan dinas aktifnya, Edi mengiyakannya. Berdasarkan Undang-Undang Prajurit ABRI Nomor 2 Tahun 1988, seorang perwira (paling rendah kolonel) yang tenaganya sangat dibutuhkan oleh negara bisa diperpanjang masa dinas aktifnya setiap tahun sampai usia 60 tahun dengan persetujuan Presiden. Persetujuan perpanjangan dinas aktif (PDA) Edi itu secara tertulis memang belum diterimanya. ''Itu hanya masalah administrasi,'' katanya. Diperpanjangnya dinas aktif Jenderal Edi berarti jabatan Pangab dan Menteri Hankam masih akan tetap dirangkap perwira lulusan AMN 1960 itu paling tidak untuk setahun lagi. Dilihat dari fungsinya, menurut Edi, jabatan tersebut memang bisa dirangkap. Dua jabatan itu (Menteri Hankam bertanggung jawab atas masalah administratif, dan Pangab bertanggung jawab atas tugas-tugas yang lebih bersifat operasional) semula memang dipegang satu orang terakhir dipegang oleh Jenderal M. Jusuf, yang kini menjabat Ketua BPK. Tapi sejak 1983, ketika Jenderal L.B. Moerdani dilantik menjadi Pangab, jabatan Menteri Hankam dan Pangab dipecah dua. Kapan ia melepaskan jabatan Pangab, kata Edi, itu hanya soal waktu. Tapi, bila jabatan itu masih akan dipegangnya setahun penuh, sudah bisa diduga siapa Pangab berikutnya. Peluang Letnan Jenderal Feisal Tandjung, kini Kasum ABRI, yang pernah santer disebut-sebut sebagai salah satu calon Pangab, sudah tertutup karena tahun depan usianya telah 55 tahun. Calon kuat tinggal KSAD Letnan Jenderal Wismoyo Arismunandar, yang kala itu akan berumur 54 tahun. Entah kalau Presiden punya pertimbangan lain. Diah Purnomowati