Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tim Brigade Mobil Kepolisian Republik Indonesia yang diterjunkan ke lokasi Gempa Cianjur kembali berhasil menemukan satu orang korban. Jenazah pria yang belum dapat diidentifikasi tersebut ditemukan pada Ahad pagi 27 November 2022, pukul 10.30 WIB.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jendral Dedi Prasetyo mengungkapkan bahwa penemuan korban itu dilakukan oleh tim yang dipimpin Aipda Made Murdiana bersama tim Badan SAR Nasional (Basarnas) dan sejumlah relawan.
Korban tersebut, menurut Dedi, ditemukan di Jalan Mangunkerta, RT 03 RW 01, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Cianjur. Korban berciri-ciri memiliki tahi lalat di tangan kanan. Saat ditemukan korban memakai baju hitam bergaris-garis dan celana hitam kain.
"Telah menemukan 1 orang korban jenis kelamin laki-laki Mr.X berbaju hitam bergaris-garis, celana hitam kain dan memiliki tanda lahir tahi lalat di tangan kanan," kata Dedi melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo, Ahad, 27 November 2022.
Dedi menyatakan korban pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Sayang, Cianjur untuk diidentifikasi.
"Selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Sayang untuk proses identifikasi," ujarnya.
Tim DVI kesulitan mengidentifikasi korban
Sebelumnya, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah berhasil mengidentifikasi 145 jenazah korban Gempa Cianjur. Tim DVI mendapatkan bantuan dari sejumlah tim dokter seperti dari tim dokter Polda Jawa Barat, hingga Universitas Padjajaran.
Kepala Urusan Kedokteran dan Forensik Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kaur Doksik Biddokkes) Polda Jawa Barat Kompol dr M Ihsan Wahyudi menyatakan proses identifikasi korban mengalami kendala karena kondisi jenazah yang sudah membusuk setelah memasuki hari ketujuh. Karena itu, proses identifikasi korban pun dilakukan dengan mencocokkan data Post mortem dan ante mortem.
Data jumlah korban Gempa Cianjur
Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban jiwa Gempa Cianjur mencapai 318 orang hingga Sabtu kemarin, 26 November 2022. Akan tetapi, masih terdapat 14 orang yang dinyatakan hilang. Dengan penemuan satu korban ini, berarti Gempa Cianjur telah menelan korban jiwa sebanyak 319 orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara untuk korban luka-luka disebut mencapai 7.729 orang dengan rincian 545 orang mengalami luka berat dan 7.134 orang mengalami luka ringan. BNPB juga menyatakan jumlah warga yang mengungsi sebanyak 73.693 orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hingga saat ini, para korban Gempa Cianjur masih tinggal di penampungan. Selain karena rumah mereka roboh, warga juga masih takut akan adanya gempa susulan. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Ahad pagi tadi menyatakan telah terjadi 277 gempa susulan setelah gempa besar yang terjadi pada Senin lalu. BMKG tak bisa memprediksi sampai kapan gempa susulan itu akan terus terjadi, meskipun demikian, Kepala BMKG Daryono menyatakan frekuensinya semakin jarang.