Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Tingkat Kepuasan Terhadap Presiden Jokowi Tinggi, Ini Kata Pengamat

Tingkat kepuasan terhadap Presiden Jokowi dinilai bisa lebih tinggi jika para menteri di Kabinet Indonesia Maju bekerja lebih baik.

26 Juli 2022 | 13.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Indonesia Joko Widodo dan istrinya Iriana Widodo disambut oleh Asisten Menteri Luar Negeri China Wu Jianghao setibanya mereka di Bandara Internasional Ibu Kota Beijing di Beijing, Cina, 25 Juli 2022. Foto : Biro Pers Setpres/Laily Rachev

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menyatakan tak kaget dengan tingginya tingkat kepuasan kinerja Presiden Jokowi seperti yang diungkap berbagai lembaga survei. Dia menilai hal itu tak lepas dari sikap Jokowi yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kepuasan di atas 60 persen bisa diartikan tingkat kepuasan publik masih di batas aman dan mayoritas. Penyebabnya, Jokowi selalu hadir merespons kebutuhan masyarakat,” kata Emrus di Jakarta, Selasa, 26 Juli 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bahkan, menurut Emrus, kepuasan publik terhadap Jokowi seharusnya bisa  mencapai minimal 80 persen apabila didukung oleh kinerja menteri yang maksimal.

Emrus menilai tiga menteri bekerja dengan baik di Kabinet Indonesia Maju pimpinan Jokowi adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

"Jokowi berhasil membangun infrastruktur, jalan tol, bendungan, dan lain-lain, bukankah keberhasilan ini di-back up Menteri PUPR? Jadi, kinerja menteri tentu berimbas pada kepuasan publik terhadap Jokowi. Andai semua menteri menjalankan tugasnya, saya kira tingkat kepuasan masyarakat ke Jokowi bisa 80 persen," ujar Emrus.

Ke depan, kata Emrus melanjutkan, agar kinerja pemerintahan positif, penting untuk membiarkan jatah kursi menteri menjadi hak prerogatif presiden tanpa dipengaruhi oleh kepentingan partai politik.

"Siapa pun presiden kita nanti, biarkan presiden mutlak 100 persen menentukan menterinya. Jangan ada pola komunikasi politik tidak langsung, padahal tujuannya mau menteri. Kalau menteri tidak punya kinerja baik, partainya yang harus menarik. Partai proaktif menarik kalau menteri tidak bisa kerja," kata Emrus.

Pada Ahad kemarin Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyebutkan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi mencapai 64 persen. Hal itu didapatkan dari hasil survei terakhir yang mereka lakukan. Meskipun demikian, masih terdapat 33,1 persen masyarakat yang menyatakan tak puas dan sangat tidak puas terhadap kinerja Jokowi.

Indikator Politik Indonesia dan indEX sebelumnya juga mengeluarkan hasil survei. Masing-masing menyebutkan kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi mencapai 67,5 persen dan 80,9 persen.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus