Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara atau TNI AU berencana membuka 42 Lapangan Udara (Lanud) untuk mendukung program makan bergizi gratis di seluruh Indonesia. Nantinya, di 42 Lanud tersebut akan dibuka Dapur Umum dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPPG.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Inspektur Jenderal TNI AU, Marsekal Madya Jemi Trisonjaya mengatakan saat ini, TNI AU telah membuka 4 Lanud untuk mendukung program makan bergizi gratis. "Karena ini positif, maka harus didukung penuh," kata dia di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Senin, 6 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 13 Januari mendatang, TNI AU juga akan mengoperasikan 3 Lanud tambahan guna mendukung kelancaran program makan bergizi gratis. Bahkan, kata Jemi, untuk melakukan pengawasan dan memastikan kelancaran operasional, TNI AU juga telah membentuk Satuan Tugas pada program ini.
Satuan Tugas tersebut dikepalai langsung oleh Jemi dan Asisten Potensi Dirgantara Marsekal Muda Palito Sitorus menjadi Wakilnya. "Saya yang mengkoordinir SPPG di bawah Lanud agar bisa menyiapkan program pemerintah ini," ujar Jemi.
Dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis di Kompleks Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma hari ini, Jemi mengatakan prosesnya berjalan dengan sangat baik. Ia mengklaim, SPPG Khusus Halim Perdanakusuma memiliki tim teknis hingga juru masak yang berpengalaman dan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan Badan Gizi Nasional.
"Tadi melihat sendiri tidak ada rekayasa, standarnya seperti masukan hotel, semuanya disiapkan sangat hiegenis," kata Jemi.
Program makan biergizi gratis dimulai hari ini. Program ini dilangsungkan di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi.
Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan, selama Januari hingga Maret 2025, diharapkan program makan bergizi gratis dapat menyentuh tiga juta penerima manfaat. Penerima manfaat itu terdiri dari balita, santri, siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, dan ibu hamil serta ibu menyusui. Jumlah tersebut akan terus bertambah hingga mencapai 15 juta pada akhir tahun 2025.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi mengatakan amat senang dengan kebersihan dan proses memasak cekatan yang dilakukan juru masak, serta distribusi makanan kepada para siswa. "Ini sudah sesuai standar, gizinya oke. Proses masak dan kebersihannya juga oke," kata dia.
Dia mengatakan, SPPG Khusus Halim Perdanakusuma menyediakan sebanyak 1.500 porsi makanan bergizi gratis bagi siswa. "Hari ini ada 1.500 porsi, kalau besok itu jadi 3.000," ujar dia.