Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Tren Covid-19 Menurun, Kesadaran Publik Disebut Mulai Tumbuh

Sejak kasus pertama Covid-19 muncul pertama kali pada 2 Maret, pemerintah telah mulai gencar mempromosikan gaya hidup sehat dengan mencuci tangan.

5 Mei 2020 | 17.08 WIB

Putra, 15 tahun, memasangkan masker pada Ondel-ondel saat akan mengamen di kawasan perumahan di tengah pendemi virus corona atau COVID-19 di Jakarta, 4 Mei 2020. REUTERS/Willy Kurniawan
Perbesar
Putra, 15 tahun, memasangkan masker pada Ondel-ondel saat akan mengamen di kawasan perumahan di tengah pendemi virus corona atau COVID-19 di Jakarta, 4 Mei 2020. REUTERS/Willy Kurniawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanggulangan Covid-19, Achmad Yurianto membenarkan adanya penurunan grafis penambahaan kasus Covid-19. Ia mengatakan tren ini terjadi karena mulai tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk menjaga diri dan lingkungannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Masyarakat mulai banyak yang sadar dan berperan memutus penularan dengan tetap di rumah, pakai masker, cuci tangan," ujar Yurianto saat dihubungi Tempo, Selasa, 5 Mei 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sejak kasus pertama Covid-19 muncul pertama kali pada 2 Maret 2020, pemerintah telah mulai gencar mempromosikan gaya hidup sehat dengan mencuci tangan. Dua pekan kemudian, pemerintah mulai menerapkan imbauan kerja dari rumah atau work from home untuk memutus rantai penularan.

Saat itu, angka penambahan mulai semakin besar. Hingga akhirnya pada awal April pemerintah menetapkan status bencana nasional dan menerapkan status pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah daerah, terutama di Jakarta dan sekitarnya sebagai episentrum.

Kemarin, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo, mengatakan terdapat hasil positif dari upaya pemerintah. "Laju kasus baru menurun sampai 11 persen," kata Doni.

Meski begitu, Yuri mengatakan hal ini tak berarti bahwa pemerintah akan mulai melonggarkan aturan. Ia mengatakan masih ada potensi bahwa angka kasus kembali bertambah.

"Masuknya kasus baru ke suatu daerah, baik dari luar negeri maupun dari daerah lain yang masih ditemukan kasus baru," kata Yuri mencontohkan.

Egi Adyatama

Egi Adyatama

Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Alumni Universitas Jenderal Soedirman ini sejak awal meliput isu politik, hukum, dan keamanan termasuk bertugas di Istana Kepresidenan selama tiga tahun. Kini menulis untuk desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus