Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Tsunami itu, apa penyebabnya ?

Gelombang dahsyat atau tsunami yang melanda kabupaten lembata mungkin sebagai rentetan peristiwa terbentuknya gunung hobal. kegiatan vulkanisme maupun tektonis sering melanda daerah ini.(dh)

4 Agustus 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEBELUM gelombang dahsyat atau tsunami, menghempas di Pantai P. Lomblen (Lembata), Flores Timur pekan lalu, peristiwa serupa terjadi dua tahun lalu (19 Agustus 1977) menyapu bersih pantai P. Sumba, P. Sumbawa, P. Lombok dan P. Bali. Pada peristiwa terdahulu tsunami disebabkan gempa pada kerak bumi di dasar laut. Pusatnya terletak pada rekahan yang merupakan pertemuan lempengan Euro-Asia dan lempengan Samudera Indonesia, 250 Km sebelah selatan Kepulauan Nusa Tenggara Barat. Gempa ini tercatat di semua stasion PMG (Pusat Meteorologi dan Geofisila) tersebar di Nusantara, bahkan pada seismograf di seluruh dunia. Apakah kali ini terjadi rentetan peristiwa yang serupa? Agaknya tidak. Pertama stasion PMG yang tersebar di Indunesia tidak ada yang mencatat adanya gempa bumi yang berarti di wilayah itu. Kedua, memperhatikan lokasi Pulau Lomblen di peta, terlihat bahwa pulau itu terletak pada tepi utara sebuah laut dalam (Laut Sawu), yang di sebelah selatan dibatasi oleh P. Timor, P. Roti, P. Sawu dan P. Sumba. Kalaupun terjadi gempa laut yang berpusat di sebelah selatan kawasan ini, agaknya mustahil pulau-pulau itu terhindar dari amukan tsunami itu, tapi justru gelombang besar itu mengenai pulau terpencil di sebelah utara Laut Sawu. Bahkan juga P. Flores bagian timur dan P. Pantar tidak terkena (lihat peta). Maka timbul dugaan bahwa pusat pergolakan terletak di dalam Laut Sawu itu sendiri. Sebab jika diperhatikan lokasi desa yang terkena, arah gelombang agaknya datang dari tenggara menuju barat laut, menghancurkan pantai P. Lomblen di kiri kanan Tanjung Atadel. Dengan demikian dapat diperkirakan pusat pergolakan akan terletak pada garis yang membentang antara Tanjung Atadel di P. Lomblen dan Occusio di pantai utara P. Timor. Jarak antara kedua titik itu sekitar 100 Km. Gelombang tsunami menyebar dari suatu pusat pergolakan berbentuk lingkaran yang makin meluas. Tidak ada berita terjadinya malapetaka akibat isunami di pantai utara P. Timor. Tinggal kemungkinan bahwa pusat pergolakan itu terletak sangat dekat dengan pantai P. Lomblen. Kira-kira 10 sampai 20 Km dari pantai -- yang menyisakan jarak ke pantai Timor sejauh 80 Km. Membandingkan ini dengan peristiwa 2 tahun lalu, ketika pusat pergolakan terletak 250 Km lepas pantai terdekat, dengan efek cukup dahsyat, dapat diduga bahwa pusat pergolakan kali ini tidak sebesar itu. Namun efeknya hampir sama bagi P. Lomblen. Tentunya karena pusat itu terletak amat dekat dengan pantai. Gunung Hobal Terbentuknya tsunami tunduk pada beberapa syarat. Selain pusat pergolakan berada di bawah air laut, juga bentuk dasar laut dan pantai turut menentukan. Agaknya pantai P. Lomblen sama "ideal"nya seperti pantai Kepulauan Nusa Tenggara larat yang terkena tsunami 2 tahun lalu. Namun sekalipun lokasi pusat pergolakan sudah dapat diduga, kenyataan bahwa tidak tercatat adanya gempa di wilayah itu, tetap menimbulkan pertanyaan. Adakah penyebab tsunami yang lain? Tahun 1900, di teluk Meksiko, pernah terjadi suatu angin topan yang berlangsung selama 18 jam. Angin itu sempat menimbulkan gelombang tsunami yang akhirnya menghancurkan Kota Galvestone di Texas, AS, mengakibatkan ribuan korban jiwa dan kerugian harta yang tidak terkira. Namun juga tidak ada berita terjadinya angin semacam itu di lepas P. Lomblen. Tersebut adanya tanah longsor yang dalam jumlah ratusan ribu meter kubik runtuh ke laut. Beberapa pejabat setempat cenderung menunjuk peristiwa tanah longsor ini sebagai penyebab tsunami itu. Namun harap diingat, itu terjadi Nopember tahun lalu. Dan agaknya pergolakan yang datang dari arah pulau itu sendiri niscaya akan mengarahkan gelombang menjauh dari lantai. Setidak-tidaknya sukar dibayangkan dapat menimbulkan tsunami. Kemungkinan lain yang dapat menimbulkan tsunami adalah kegiatan vulkanis. Ternyata bahwa pada 1975, kurang lebih 20 Km lepas pantai Tanjung Atadel, tiba-tiba sebuah gunung api muncul dari dasar laut. Gunung ini sempat diberi nama Gunung Hobal. Beberapa waktu yang lalu gunung ini menghilang lagi di bawah permukaan laut. Dengan kejadian ini, tidakkah suatu sentakan bahu gunung ini -- tidak cukup untuk tercatat pada seismograf PMG atau dianggap hentakan dengan kekuatan rutine -- secara fisik cukup menyebarkan enerji. Sehingga mungkinkah enerji ini telah menimbulkan gelombang dahsyat dengan kecepatan ratusan Km/jam, melalui pantai melanda P. Lomblen lalu terbentuk menjadi tsunami yang dengan ketinggian sampai 10 M menyapu bersih pantai pulau itu? Para ahli belum mengambil kesimpulan. Yang jelas kegiatan vulkanis maupun tektonis tidak asing bagi wilayah itu, karena terletak pada pertemuan berbagai lempengan kerak bumi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus