Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta penyelenggara dan peserta pemilu untuk menghentikan sementara kampanye pemilihan legislatif (Pileg 2019) dan presiden (Pilpres 2019) di Sulawesi Tengah. Seluruh lapisan masyarakat diminta berempati terhadap korban gempa Donggala dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tjahjo mengatakan, pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat harus berkonsentrasi membantu penanganan bencana di wilayah tersebut. "Pileg dan Pilpres bisa ditunda sepanjang di daerah itu ada bencana, baik di tingkat TPS, kecamatan, desa, maupun kota dan kabupaten," ujarnya di Istana Negara, Jakarta, Senin, 1 Oktober 2018.
Tjahjo belum menetapkan lamanya waktu penghentian kampanye. Keputusan selanjutnya akan ditentukan setelah melihat perkembangan tanggap darurat bencana.
Gempa berkekuatan 7,4 skala Richter mengguncang Palu dan Donggala, Jumat pekan lalu. Gempa menyebabkan tsunami menyapu wilayah pesisir di kedua daerah tersebut. Akibat bencana tersebut, hampir seribu orang dikabarkan tewas.
Kondisi masyarakat yang selamat saat ini memprihatinkan. Mereka kekurangan makanan. Bantuan sulit dikerahkan lantaran fasilitas transportasi yang hancur. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah mengerahkan alat berat untuk membantu distribusi bantuan.
Kota Palu juga lumpuh total. Di hari ketiga pasca gempa Donggala dan tsunami Palu, listrik belum dapat mengalir. Penerangan di beberapa posko pengungsian memanfaatkan generator. Jaringan komunikasi juga masih dalam kondisi buruk lantaran sinyal sulit didapatkan di hampir seluruh daerah di Palu.