Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Tuan crame barangkali? tuan crane barangkali?

Perdebatan muncul lagi di deplu a.s tentang calon dubes untuk jakarta, kent bruce crane merupakan calon kuat untuk menggantikan edward g. masters yang telah berakhir tugasnya setahun yang lalu. (nas)

25 September 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SETELAH hampir setahun kosong, pos Duta Besar Amerika Serikat untuk Jakarta boleh jadi akan segera terisi. Kent Bruce Crane, 47 tahun, disebut-sebut sebagai calon kuat untuk menggantikan Edward G. Masters yang telah kembali ke negerinya setahun lalu. Crane kabarnya merupakan pilihan langsung dari Presiden Reagan sendiri. Feberapa nama lain yang sebelumnya turut dicalonkan adalah Don Touisant, saat ini Dubes di Srilangka, serta Dan O'Donahoe, salah satu Asisten Menlu AS. Touisant, pernah menjabat orang kedua di Kedubes AS di Jakarta pada akhir 1970-an, konon ditolak Reagall karena hubungannya yang dekat dengan Partai Demokrat. Kent Bruce Crane sebenarnya juga bukan orang baru buat Jakarta. Sarjana ekonomi internasional ini pernah bertu gas sebagai Sekretaris III bidang Politik di Kedubes AS di Jakarta pada 1960-1962. Sesudah itu ia dipindahkan ke Zanzibar (Malagasi) dan Ghana. Berbagai jabatan kemudian dipangkunya, termasuk penasihat bidang Keamanan Nasional Wapres Spiro T. Agnew pada 1969-1972. Tokoh yang pernah menyandang pangkat kapten dalam Angkatan Darat AS ini dikenal juga sebagai pengusha besar, yang dekat dengan Partai Republik. Namanya tercantum dalam Who's Who in Finance an Industr 19811982. Ia memimpin Crane Group Ltd. Washington, sebuah perusahaan konsultan dan investasi internasional sejak 1978. Ia juga menjabat presiden Ranch Development and Management Inc. Texas sejak 1980. Masih ada beberapa perusahaan lain dipimpinnya, termasuk perusahaan patungan real estate di Afrika, Spanyol dan Selandia Baru. Menikah dengan Catherine Ann Donnel di akhir 1976, ia punya dua orang putra. Ia jadi anggota International Institute for Strategic Studies, sebuah organisasi berpusat di London yang mengkaji masalah-masalah strategis. Pencalonan Crane dikabarkan menimbulkan pertentangan ramai di Deplu AS -- seperti yang terjadi juga tatkala Morton Abramowitz Mei lalu dicalonkan menjadi Dubes di Jakarta. Namun kali ini penyebabnya berbeda. Menurut koran The Wasbington Post pekan lalu, keraguan pada Crane berkisar pada dua hal. Pertama adanya tuduhan bahwa Crane pernah bekerja pada CIA (Dinas Rahasia AS) tatkala ia bertugas di Indonesia dan Afrika. Tapi seorang bekas pejabat CIA meragukan hal itu. Masalah kedua adalah kekhawatiran pada kemungkinan timbulnya konflik kepentingan bila Crane menjadi Dubes di Jakarta disebabkan hubungan dagangnya. Crane sendiri menolak memberi komentar, "sampai ada suatu keputusan resmi, kalaupun itu terjadi." Bila benar Crane diangkat dan kemudian disetujui pemerintah RI, ia akan merupakan Dubes pertama AS di Indonesia yang bukan diplomat karir. Namun kepastian pengangkatannya belum ada. Menurut suatu sumber, Kedubes AS di Jakarta sendiri masih "gelap" mengenai hal ini dan belum mengetahui adanya permintaan pada pemerintah RI mengenai pencalonan Crane. Malahan, menurut sumber yang sama, terpilihnya Dubes AS untuk Jakarta pada Oktober mendatang "belum tentu bisa terjadi." Tapi itu dianggap penyelesaian yang rapi Presiden Soeharto akan ke-AS bulan depan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus