Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Rekan sekampus dan alumni bergotong-royong mengatasi masalah tunggakan uang kuliah tunggal atau UKT mahasiswa di Institut Teknologi Bandung (ITB). Ini seperti yang dilakukan Himpunan Mahasiswa Kewirausahaan Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB. Mereka menggalang donasi untuk melunasi tunggakan tiga mahasiswa sejurusan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tunggakannya ada yang satu sampai dua semester,” kata ketua himpunan itu, Zakaria Hermawan, Selasa 30 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gagasan penggalangan dana itu muncul setelah isu tunggakan UKT terdengar nyaring pada 25 Januari 2024, atau kurang dari seminggu dari tenggat pengisian Formulir Rencana Studi (FRS) untuk semester baru yang jatuh pada hari ini. ITB menetapkan mahasiswa harus melunasi UKT tanpa penundaan untuk bisa mengisi FRS.
Setelah berita beberapa mahasiswa yang kelanjutan studinya terancam terhambat itu mencuat, himpunan melakukan pendataan bersama Keluarga Mahasiswa ITB tentang siapa saja mahasiswa yang menunggak uang kuliah. Sehari kemudian verifikasi selesai dilakukan termasuk besaran UKT yang tertunggak.
Verifikasi yang dilakukan menurut Zakaria, lewat wawancara langsung mahasiswa yang menunggak. “Kami tanyakan tunggakannya berapa, gaji orang tua berapa. Ternyata benar ada beberapa teman yang kesulitan masalah keuangan,” ujarnya.
Orang tua mahasiswa yang berwirausaha, misalnya, pendapatannya tidak menentu. Sejak pandemi selesai usahanya ternyata ada yang belum bangkit lagi.
Donasi kemudian dibuka, tapi hanya berlangsung 26-27 Januari 2024. Alasannya, menurut Zakaria, target sudah tercapai yaitu Rp 15 juta untuk melunasi tunggakan UKT 3 mahasiswa jurusan Kewirausahaan SBM ITB. Itu pun masih ada kelebihan sekitar Rp 5 juta yang dijadikan sebagai dana abadi.
Kata Zakaria, total ada sepuluh mahasiswa di Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB yang menunggak UKT. Kisarannya, minimal Rp 7,5 juta hingga maksimal Rp 128 juta termasuk iuran lain.
Sementara itu, Presiden Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB Yogi Syahputra menyatakan pihaknya masih berusaha bernegosiasi agar ITB bisa memperpanjang waktu pengisian FRS bagi mahasiswa yang masih menunggak UKT. “Kami minta Bu Rektor bisa menjamin teman-teman tidak putus kuliah,” ujarnya Selasa, 30 Januari 2024.