Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Utak-atik Menghemat Energi

18 Juli 2005 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada banyak jalan untuk irit energi. Tak perlu menunggu sampai bahan bakar alternatif siap sedia di pasaran. Sedikit utak-atik mesin, mobil atau motor dijamin lebih irit 10-20 persen.

Beberapa teknologi ini sebenarnya bukanlah terbilang baru. Teknologi magnetik, misalnya, menurut Benjamin Gunawan, Direktur BNS Indonesia, pabrik sejumlah onderdil kendaraan, sudah ada di Indonesia sejak satu dasawarsa silam. Namun, seiring perjalanan waktu, teknologi ini terus disempurnakan. Penggunaan alat yang berasal dari Amerika ini terbilang sangat praktis. Cukup dengan menempelkan dua bagian magnetik yang menyimpan prosesor pada bagian selang BBM menuju karburator atau sistem injeksi.

Prosesor itu, kata dia, dapat memecah molekul-molekul hidrokarbon dalam cairan bensin yang mengalir di selang. Molekul yang sudah terpecah ini akan lebih mudah mengikat oksigen. "Kondisi ini akan membuat pembakaran di dalam mesin (silinder) kendaraan lebih sempurna," ujar Benjamin. Menurut Benjamin, molekul-molekul bensin atau solar umumnya sedikit tak mudah terbakar. Sehingga, tanpa alat itu, ada molekul yang terbuang dan cuma jadi polusi.

Dari berbagai tes, alat ini ternyata bisa menghemat BBM hingga 20 persen. Pada kendaraan dengan mesin 2.400 cc, misalnya, seliter bensin, yang biasanya cuma bisa digunakan untuk jarak 5 kilometer, naik menjadi untuk 6 kilometer setelah menggunakan alat ini. Teknologi magnetik ini telah banyak diproduksi di Indonesia.

Membuat bensin lebih reaktif juga bisa diterapkan dengan teknologi elektronik. Alat ini mempercepat gerakan molekul dalam BBM sehingga energi bahan bakar meningkat. Teknologi ini menggunakan sistem getar, pemanasan, dan ionisasi. Ketiga sistem ini membuat putaran elektron dalam molekul lebih cepat. Akibatnya, energi bakar dalam bensin meningkat dan ujung-ujungnya pembakaran lebih sempurna serta lebih bersih. Dampaknya, akselerasi dan tenaga kendaraan akan meningkat.

Namun, kata Benjamin, penghematan BBM dengan alat-alat itu juga perlu didukung oleh komponen mesin kendaraan lain yang juga dalam keadaan baik. Sebut saja busi dan filter udara. Kedua alat ini hendaknya dibersihkan atau bahkan diganti secara teratur bila sudah kotor. Khusus untuk penyaring udara, ada teknologi pusaran udara yang bisa membuat campuran bahan bakar dan udara lebih merata di permukaan silinder agar proses pembakaran dalam mesin lebih sempurna.

Dengan menambahkan sebuah filter udara khusus, campuran udara dan bahan bakar bisa lebih homogen. "Dengan alat ini, tarikan kendaraan lebih panjang dan bisa menghemat bahan bakar hingga 15 persen," kata Dody, teknisi Fuboru Indonesia, pabrik filter khusus ini.

Taufik Kamil

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus