Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat prihatin kasus perburuan liar di kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat yang masih terus terjadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami prihatin dengan kasus perburuan liar yang masih terus terjadi di Pulau Komodo. Kerbau dan Rusa di kawasan Pulau Komodo semakin berkurang akibat ulah oknum-oknum tidak bertanggung jawab," kata Viktor Laiskodat kepada Antara di Kupang, Ahad, 11 Agustus 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan hal itu terkait telah diringkusnya sejumlah pelaku asal Bima, Nusa Tenggara Barat, yang melakukan perburuan liar kerbau dan rusa di Pulau Komodo.
Dari tangan para pelaku yang telah diamankan Kepolisian Polda NTB diamankan delapan ekor kerbau dan delapan ekor rusa yang telah terbunuh sebagai hasil perburuan liar para pelaku.
Ia mengatakan, kasus perburuan liar di Komodo harus diusut tuntas dan pelaku harus diproses secara hukum.
"Kita minta pihak yang berwewenang untuk memroses secara tuntas kasus perburuan liar di Pulau Komodo itu," kata Viktor.
Ia berharap pengawasan dilakukan Balai Taman Nasional Komodo lebih optimal sehingga kasus perburuan liar terhadap hewan makanan utama Komodo tidak terus terjadi.
"Mereka di sana yang harus melakukan pengawasan. Tidak mungkin Gubernur harus turun tangan," kata Gubernur Viktor Laiskodat.
Ia mengatakan, pemerintah NTT sedang menunggu keputusan dari pemerintah pusat terkait pelimpahan pengelolaan TN Komodo kepada pemda NTT, sehingga apabila terjadi kasus itu maka menjadi tangung jawab Gubernur NTT.