BADAN Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan
(BP3K) mendapat orang baru. Dr. Soeroso, 45 tahun, Senin minggu
lalu dilantik Menteri P&K menggantikan Prof. Dr. Setijadi, 51
tahun.
BP3K, yang semula bernama BPP (Badan Pengembangan Pendidikan)
dibentuk 1969 berdasar gagasan Menteri P&K Mashoeri SH.
"Menjelang Repelita I, Pak Mashoeri ingin ada satu unit
perencana dan penelitian," kata Setijadi selesai menyerahkan
jabatannya.
Menurutnya pula, badan itu telah membantu banyak. Program yang
dianggapnya berhasil ialah pemerataan pendidikan: SMP Terbuka,
SD Kecil dan kelompok-kelompok belajar, misalnya. "Tapi harus
saya akui, soal peningkatan kualitas kita belum mencapainya."
Misalnya, pemakaian modul saja ternyata "masih memerlukan banyak
bimbingan guru. "
Sementara itu Soeroso, yang ketika ditemui di Universitas Gajah
Mada mengaku "bukan pendidik" tapi "seorang ilmiawan," belum
berani menuturkan langkah yang akan diambilnya. "Yang jelas saya
ini selalu optimistis dengan dunia pendidikan Indonesia,"
katanya.
Tentang hasil Komisi Pembaharuan Pendidikan ia pun tak bersedia
memberi tanggapan. "Masalahnya tidak sederhana," katanya
mengelak.
Bapak 3 anak ini tahun lalu memperoleh gelar doktornya dari
Universitas Oxford, dengan disertasi berjudul: Gajah Mada
University and Political Change with Particular Reference to the
1964, 1973. Dan begitu pulang ke Indonesia diangkat jadi anggota
staf ahli Menteri P&K.
Tapi,"pangkalan utama saya ini di UGM," katanya. Karena itu ia
tak melepaskan jabatan dosennya. Ia mengajar Ilmu Politik dan
Hubungan Internasional pada Fakultas Sosial-Politik.
Beberapa kertas kerja pernah ditulisnya: soal transisi
pendidikan dari sistem kolonial ke sistem nasional, tentang
masalah pokok perguruan tinggi di Indonesia, tentang pendidikan
menengah di Indonesia. "Tapi itu saya tulis untuk konsumsi orang
luar negeri," katanya.
Soeroso menjabat Rektor UGM dalam usia muda: 33 tahun. Menurut
beberapa alumnus, di masa jabatannya (1968-1973) UGM benar-benar
menjadi universitas dan bukan "multiversitas". Paling tidak
dalam arti gedung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini