Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -- Yandy Laurens menjadi penulis dan sutradara untuk proyek film 1 Kakak 7 Ponakan. Diadaptasi dari sinetron populer tahun 1990-an karya Arswendo Atmowiloto dengan judul yang sama, film ini mengangkat tema yang relevan bagi generasi saat ini, yaitu generasi sandwich. Generasi sandwich adalah istilah bagi seseorang yang harus menghidupi tiga generasi, yaitu orang tuanya, diri sendiri, dan anaknya. Analogi dari kondisi itu bisa diibaratkan seperti sepotong daging yang terhimpit oleh dua buah roti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ini bukan pertama kalinya Yandy Laurens mengadaptasi karya Arswendo. Sebelumnya, dia telah sukses dengan film Keluarga Cemara pada tahun 2018. Kali ini, 1 Kakak 7 Ponakan menggandeng Chicco Kurniawan sebagai pemeran utama yang memerankan karakter Moko.
1 Kakak 7 Ponakan: Isu Generasi Sandwich Masih Relevan
Yandy berharap film ini bisa menjadi medium diskusi bagi mereka yang berada dalam posisi generasi sandwich. “Semoga film ini bisa menjadi pertimbangan batin,” ujar Yandy, dalam konferensi pers di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Selasa, 2 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam menulis kembali cerita ini, Yandy menuturkan bahwa dirinya tidak merasakan tekanan untuk sepenuhnya mengikuti versi asli karya Arswendo. “Pasti beda karena yang saya percaya, mendiang Mas Wendo yang mau beliau challenge (tantang) buat kita semua di 1 Kakak 7 Ponakan adalah tentang bagaimana seseorang bisa tetap memiliki hidupnya ketika terhimpit atas dan bawah sebagai sandwich generation,” ujarnya menambahkan.
Tema generasi sandwich yang diceritakan 20 tahun lalu, menurut Yandy, masih sangat relevan hingga sekarang. Dia percaya ketika zaman berubah, namun tantangan batinnya tetap sama untuk setiap generasi.
Tantangan Sutradara Ketika Membuat Karya Adaptasi
Yandy juga menghadapi sejumlah tantangan saat mengerjakan skenario film ini, terutama dalam memahami pikiran Arswendo yang telah wafat pada 2019. Dia berusaha memahami ide serta perasaan sang penulis legendaris melalui plot-plot dalam sinetron tersebut.
“Tantangannya adalah nggak bisa duduk dan mengobrol sama Mas Arswendo secara langsung," kata Yandy. Dalam menghadapi dilema antara meniru karya asli dan mencoba terlalu berbeda, Yandy akhirnya menemukan jalan tengah melalui berbagai diskusi dan riset.
Menurut Yandy, jawaban dari kebingungan tersebut adalah mencoba mengenal dan memahami Arswendo hanya melalui nyawa dalam karyanya."Jalan tengahnya adalah mencoba mengenal dan memahami beliau hanya lewat karyanya," kata Yandy.
Film 1 Kakak 7 Ponakan ini diadaptasi dari sinetron yang tayang pada 1996 dan dibintangi oleh Sandy Nayoan, Novia Kolopaking, Derry Drajat, hingga Ozzy Miharja. Adaptasi film ini berada di bawah naungan studio Mandela Pictures serta Cerita Films, dan dibintangi aktor-aktor ternama dari berbagai generasi seperti Chicco Kurniawan, Amanda Rawles, Niken Anjani, Freya JKT48, Fatih Unru, Ahmad Nadif, Kawai Labiba, Ringgo Agus Rahman, Kiki Narendra, dan Maudy Koesnaedi.
Setelah melakukan camp reading selama lima hari empat malam, film ini dijadwalkan mulai syuting pada Jumat, 5 Juli 2024. Niken Anjani, salah satu pemeran, mengungkapkan, "Syuting di Jakarta dan sekitar Jakarta, tanggal 5 Juli 2024," ujarnya saat ditemui usai konferensi pers. Namun, belum ada informasi resmi perihal jadwal tayang di bioskop Tanah Air.
Sebelumnya, Yandy Laurens bersama produser Ernest Prakasa sukses dengan film Jatuh Cinta Seperti di Film-film (JESEDEF) yang mengumpulkan 651.074 penonton di bioskop seluruh Tanah Air pada akhir tahun lalu. Dengan rekam jejak kesuksesan ini, film 1 Kakak 7 Ponakan diharapkan dapat menjadi karya yang tak kalah menarik dan menyentuh hati penonton.