Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teroka

Para Pemain Ungkap Beda Film Sijjin dengan Siccin, Versi Asli dari Turki

Sijjin merupakan film horor Indonesia terbaru, adaptasi dari film Turki terkenal berjudul Siccin yang telah memiliki enam sekuel.

24 Oktober 2023 | 20.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Film Sijjin menghadirkan kisah percintaan terlarang yang melibatkan santet di tengah keluarga. Alur cerita film yang diadaptasi dari Turki ini disesuaikan ulang dengan kultur Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bersama sutradara Hadrah Daeng Ratu, Sijjin diadaptasi dari film Turki berjudul Siccin yang telah memiliki enam sekuel. Film horor ini turut menghadirkan aktor ternama seperti Anggika Bolsterli, Ibrahim Risyad, Niken Anjani, Delia Husein, hingga Messi Gusti.

Sinopsis Sijjin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sijjin menceritakan Irma (Anggika Bolsterli) jatuh cinta dengan sepupunya, Galang (Ibrahim Risyad). Galang dan Irma pernah saling suka ketika masih kecil sebab Irma melihat Galang sebagai figur laki-laki pengganti ayahnya yang telah tiada, selalu ada untuknya dan selalu menolongnya. 

Namun, mereka sadar bahwa hubungan tersebut tidak bisa dilakukan sehingga mereka mengakhiri hubungan. Galang menikah dengan Nissa (Niken Anjani), seorang yatim piatu dan mengambil sekolah keperawatan. Mereka memiliki anak bernama Sofia (Messi Gusti) yang terlahir buta.

Bukan menyerah karena ditolak, Irma menjadi obsesif lalu memutuskan pergi ke dukun untuk mengirim santet ke keluarga Galang. Namun, rencananya tidak berjalan sesuai rencana sehingga apa yang dilakukan ke Nissa berbalik pada Irma.

Poster film Sijjin. Foto: Instagram/@sijjinfilm

Film Sijjin Berlatar di Banten

“Ini latar belakangnya di Banten. Katanya menurut orang Banten, di sana itu sudah biasa santet-santet gini. Lawan-lawanan bisnis, cinta-cintaan, sudah biasa,” sebut Delia Husein saat hadir di kantor Tempo pada Kamis, 19 Oktober 2023. 

Alur cerita dimodifikasi agar dekat dengan masyarakat Indonesia. “Kalau di Turki santetnya pakai babi, di sini (diganti) pakai kerbau. Dari Turki skripnya dibeli, terus dialihbahasa Indonesia, terus dialihbahasa lagi ke Banten Sunda pedalaman,” ucap Delia. 

“Kalau di trailer itu kan ada yang menulis di punggung, itu bahasanya bahasa Banten, Sunda kuno mungkin,” tambah Ibrahim Risya yang juga hadir saat itu.

Kebetulan yang Tak Disengaja dalam Film Sijjin

Para pemain juga melibatkan acting  coach mereka yang berperan sebagai seorang dukun di film ini. Rupanya, ada kemiripan antara acting coach mereka dengan dukun asli di film Siccin.

“Aku juga kaget. Jadi sebelum kita syuting, kita disuruh nonton film Siccin Turki itu bareng-bareng. ‘Hah mirip ya dukunnya,’ Yang mirip (pemain asli Turki) tuh Mas Komar doang,” katanya. Komar merupakan seorang acting coach yang juga pemain film dan seniman Yogyakarta yang pindah ke Jakarta.

Terkait tantangan selama syuting, Delia sepakat bahwa dirinya dan Anggika mengaku kesulitan hanya di bagian mantra berbahasa Banten bersama coach mereka itu. “Dia orang Jawa, jadi sempat ada salah-salah tuh. Aku susahnya tektokan sama dia di bahasa Banten kuno karena panjang banget. Untung ada yang jagain si asisten sutradaranya,” tutup Delia. 

GABRIELLA KEZIAFANYA BINOWO

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus