Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pentolan Foo Fighters, Dave Grohl, mengaku khawatir akan kemarahan Taylor Swift saat berbicara tentang turnya. Dilansir dari CNA, pada 22 Juni, Foo Fighters tampil di Stadion London sementara Swift menjadi penampil utama di Stadion Wembley sebagai bagian dari tur Eras-nya. Grohl sempat melontarkan lelucon tentang bintang pop itu kepada penonton.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami bercanda tentang tur Taylor Swift sebelumnya. Saya tahu dia ada di Eras Tour-nya. Saya beritahu Anda, Anda tidak ingin menderita kemarahan Taylor Swift," kata Grohl.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jadi, kami suka menamakan tur kami Errors Tour karena saya merasa kami telah mengalami lebih dari beberapa era, dan lebih dari beberapa kesalahan juga. Hanya beberapa. Itu karena kami sebenarnya bermain langsung. Apa?"
Namun, tampaknya Grohl menimbulkan "kemarahan" Swift ketika dia membalas komentarnya pada malam berikutnya.
"Apa yang baru saja Anda lakukan adalah momen yang tak terlupakan bukan hanya dalam hidup saya, tapi setiap kru kami. Band yang akan tampil live untuk Anda selama tiga setengah jam malam ini," ujar Swift kepada penonton. "
Foo Fighters melanjutkan tur Inggris mereka dengan pertunjukan di Principality Stadium di Cardiff pada 25 Juni dan di Villa Park di Birmingham pada 27 Juni. Sementara itu, Taylor Swift akan kembali ke Stadion Wembley untuk lima pertunjukan lagi pada bulan Agustus. Lantas, siapa Dave Grohl?
Profil Dave Grohl
Dilansir dari Britannica, Dave Grohl adalah seorang musisi asal Ohio, Amerika Serikat yang dikenal sebagai pendiri band rock alternatif Foo Fighters. Kecintaannya terhadap musik bermula ketika Grohl berusia 10 tahun. Bersama seorang teman, mereka membentuk band yang dikenal sebagai HG Hancock Band kemudian ia mulai menekuni cara bermain gitar.
Karir musik
Di umurnya yang menginjak usia 13 tahun Grohl menghadiri konser punk live di sebuah bar. Seolah tersihir, ia terpesona dengan musik punk dan berusaha belajar bermain drum secara otodidak. Ia direkrut oleh band punk independen di daerah Washington bernama Scream pada tahun 1990.
Karir musik pria kelahiran tahun 1969 ini telah diakui dunia. Ia juga memegang titel sebagai mantan drummer band grunge berpengaruh, Nirvana. Gaya permainan drum Grohl yang mentah dan enerjik mendapat pengakuan luas dari penggemar dan rekan-rekannya.
Setelah Niwana padam akibat vokalis utamanya, Kurt Cobain bunuh diri. Grohl beralih menjadi drummer tur untuk bassist dan penyanyi-penulis lagu Mike Watt, mendukung musisi Tom Petty dalam penampilannya di Saturday Night Live, dan merilis versi CD Pocketwatch pada tahun 1995.
Dave Grohl berhasil membuktikan bahwa meskipun Nirvana berakhir tragis, semangat dan kreativitasnya terus menyala, membawa pengaruh besar dalam dunia musik rock.
Sebagai pendiri Foo Fighters, grupnya terus meraih kesuksesan dengan album-album seperti One by One (2002), Echoes, Silence, Patience & Grace (2007), dan Wasting Light (2011), semuanya memenangkan Grammy Awards.
Grohl juga berpartisipasi dalam proyek musik lainnya, termasuk menjadi drummer tur untuk Queens of the Stone Age pada tahun 2002 dan bekerja dengan legenda rock seperti Mick Jagger dan David Bowie. Foo Fighters juga terus memproduksi album, termasuk Sonic Highways* (2014), Concrete and Gold (2017), Medicine at Midnight (2021), dan But Here We Are (2023).
Karir film
Selain bermusik, Grohl juga seorang sutradara film. Bakatnya bermula saat drummer ini mengarahkan video musik untuk Foo Fighters. Ia terus mengembangkan keahliannya dalam penulisan naskah hingga merajah ke film dokumenter. Selama karirnya, ia telah meraih 17 Grammy Awards dan dianggap sebagai salah satu musisi rock paling berpengaruh pada masanya.
Pada tahun 2013, Grohl membuat debut penyutradaraannya dalam film dengan dokumenter independen Sound City, yang bercerita tentang studio rekaman terkenal di Los Angeles. Soundtrack film tersebut menampilkan banyak musisi terkenal, termasuk Paul McCartney. Dokumenter kedua Grohl, Play (2018), merupakan pujian atas kecintaannya pada alat musik, dengan soundtrack yang menampilkan lagu berdurasi 23 menit di mana ia memainkan setiap instrumen.
CNA | BRITANNICA
Pilihan editor: Taylor Swift Tanggapi Ejekan Vokalis Foo Fighters Soal The Eras Tour