Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Sihir Steve Aoki di DWP 2024: Sajikan Budaya Populer lewat Musik Dansa Elektronik

Steve Aoki menyajikan remix lagu dan mengantarkan penonton menjelajahi dunia di luar musik dansa elektronik atau electronic dance music.

20 Desember 2024 | 14.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Malam itu, orang-orang berlalu lalang sembari menghindari genangan-genangan air sisa hujan. Meski masih gerimis, para penonton mulai memadati panggung Garuda Land Djakarta Warehouse Project atau DWP 2024 hari ketiga di Kemayoran pada Ahad, 15 Desember 2024. Penonton menunggu atraksi Steve Aoki, disjoki kenamaan asal Jepang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sepanjang atraksinya di atas panggung selama 1 jam 30 menit, Steve Aoki berhasil membuat tangan penonton melambai-lambai ke udara sembari berdansa mengikuti ritme remix dari lagu-lagu yang dibawakannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia tak hanya menyajikan remix lagu pada umumnya, melainkan mengantarkan penonton menjelajahi dan menilik dunia di luar musik dansa elektronik atau electronic dance music (EDM), bahkan sampai ke humor. Sepanjang satu setengah jam pula para penonton diajak berkelana lewat aksi panggungnya.

Sajikan Remix Karya Musisi Lain dan Lagu Sendiri

Aoki mendentumkan panggung Garuda Land dengan awalan yang memainkan lagu “Turn Down for What vs. Gasolina” milik Nahuel Kinder. Seketika penonton berbondong-bondong menuju depan panggung terbesar di DWP 2024 itu. Ia melanjutkan aksinya dengan “We Found Love” yang dipopulerkan oleh Rihanna.

Penonton semakin mengangguk-anggukkan kepalanya sambil berteriak kegirangan sesekali kala Aoki memutar lagu “Mic Drop” milik BTS. Tak dipungkiri, dari para kerumunan penonton tentu ada yang mengklaim dirinya sebagai ARMY—sebutan fandom resmi BTS—sehingga langkah Aoki tepat memilih lagu itu. 

Aksinya berlanjut dengan lagu-lagu yang biasa populer dalam ranah EDM seperti “Another World” karya Aion, “Broken Angel” milik Arash, dan “Pursuit of Happines” dari Kid Curdi. Namun, ia juga tak hanya memainkan lagu-lagu yang akrab dengan EDM saja melainkan turut memutar lagu-lagu seperti “Numb” oleh Linkin Park, “Watcha Say” dari Derulo, hingga medley soundtrack Pikachu dengan “I Don’t Care” dari Newd4y.

Disjoki asal Jepang, Steve Aoki, saat menyajikan remix lagu serta visual film hingga anime di hari ketiga DWP 2024, di Kemayoran pada Minggu malam, 15 Desember 2024. TEMPO/Bagus Pribadi.

Tak berhenti di situ, Aoki juga memainkan lagu-lagunya sendiri. Di awal-awal pentas ia memutar lagu berjudul “Just Hold On” featuring pentolan boyband One Direction, Louis Tomlinson. Ia juga memainkan nomor-nomor seperti “Whole Again”, “Hungry Heart”, hingga “He’s a Pirate”.

Aoki turut memeriahkan DWP 2024 dengan lagu ada di album barunya Paragon (2024), berjudul “Heavenly Hell”. Nomor-nomor seperti “Are You Lonely” featuring disjoki kenamaan Alan Walker hingga “Pat Brahms” featuring 3 Are Legend & Angger Dimas turut menghentakkan Kemayoran.

Lebih dari Sekadar Disjoki

Steve Aoki lebih dari sekadar disjoki jika merujuk aksi panggungnya di DWP 2024. Dengan totalitas dirinya menyajikan berbagai referensi musik hingga sisi humor yang dimilikinya.

“Berikan saya semangat, Indonesia. Semuanya berteriak,” kata Aoki sembari mengibarkan bendera merah putih. Para penonton menyahut dengan teriakan. “Saya senang sekali bisa bermain di Jakarta, malam ini,” kata Aoki melanjutkan.

Saat memainkan remix lagu “My Heart Will Go On” milik Celine Dion, ia menghubungkan dengan citra lagu itu secara visual dengan film Titanic (1997). Aoki menyajikan video dengan layar megah di belakang punggungnya, sebuah cuplikan adegan Jack Dawson (Leonardo DiCaprio) dengan Rose DeWitt Bukater (Kate Winslet) berpelukan di atas kapal. Tapi adegan itu bukan wajah Jack dan Rose, melainkan hasil editan wajah Aoki sendiri, melihatnya menjadi dua dan memeluk diri sendiri di layar lebar.

Humor tak berhenti di situ saja saat Aoki memutar lagunya berjudul “Cake Me”, ia melemparkan total 21 kue tart ke penonton. Sontak para penonton kegirangan sampai menaiki bahu temannya, berharap lemparan tart Aoki mengenai wajahnya.

Sebagai disjoki dari Jepang yang malang-melintang di dunia, ia tak lupa membawa budaya pop negaranya—Anime. Aoki terkenal sebagai penggemar serial One Piece bahkan ketika di DWP 2024 mengenakan topi serial karya Eiichiro Oda itu. 

Saat memutar lagu “We Are!” milik Hiroshi Kitadani, Aoki dibantu visual di layar megah untuk menampilkan cuplikan anime One Piece. Lagu itu juga sebagai soundtrack pembuka serial tersebut. Lalu Aoki juga memainkan lagu “Demon Slayer” yang diperuntukkan untuk serial anime berjudul sama, dengan menampilkan cuplikan adegan Demon Slayer.

Tak berhenti di situ, Aoki memainkan hasil remix khas dirinya untuk lagu “Bella Ciao” yang membuat para penonton sing along. “Bella Ciao” merupakan lagu perlawanan perempuan Italia yang didedikasikan kepada para pejuang perang Italia saat pergi melawan pasukan fasis Jerman pada rentang Perang Dunia I dan II. Saat memainkan lagu itu, Aoki dibantu visual yang menyajikan cuplikan adegan serial Netflix berjudul Money Heist (2017).

Untuk mencapai klimaks selama satu setengah jam, Aoki memainkan lagu terakhir dari penyanyi opera tenor Italia, Luciano Pavarotti, berjudul “Nessun Dorma”. Lagu itu diremix Aoki bersama 3rd Wall dan Timmy Trumpet, yang di hari kedua DWP 2024 juga menjadi penampil utama. Semua penonton dengan khusyuk menyanyikan “Nessun Dorma” untuk mengakhiri pertunjukan ‘opera’ disjoki bernama Steve Aoki.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus