Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah video yang menampilkan seorang laki-laki sedang menunjukkan cara mencuci hidung dengan cairan NaCl 0,9 (garam) kembali menjadi pembicaraan di kalangan warganet. Hal ini dikarenakan akun Twitter milik dr Faheem Younus, dokter ahli penyakit dalam dan menular asal Amerika Serikat, mengomentari video ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, proses pencucian hidung dengan larutan NaCl 0,9 tidak berpengaruh untuk mengurangi risiko tertular Covid-19. “How to suffer unnecessary pain. This won’t reduce your risk of Covid (Bagaimana menderita rasa sakit yang tidak perlu. Ini tidak akan mengurangi resiko Covid Anda),” tulis akun @FaheemYounus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejalan dengan cuitan dokter Faheem, laman Covid-19 yang dikelola oleh Kementrian Kesehatan mengungkap bahwa video tersebut merupakan informasi palsu. Mencuci hidung dengan larutan NaCl memang dapat berfungsi sebagai pembersih bakteri tetapi tidak dapat membunuh virus secara langsung.
World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa membersihkan hidung dengan larutan garam secara teratur memang bisa membantu seseorang untuk pulih dari penyakit flu biasa. Namun, hal ini tidak dapat digunakan untuk menyembuhkan infeksi pernafasan seperti Covid-19.
Dokter spesialis THT RSUD Dr. Kariadi Semarang, Desy Iriani, menjelaskan cuci hidung adalah tindakan pembilasan hidung dengan larutan garam fisiologis. Tindakan ini dapat dilakukan sendiri oleh orang awam. Cuci hidung sangat mudah dilakukan dan aman tanpa ada risiko efek samping yang parah.
Jika dalam proses mencuci hidung ada cairan yang tertelan atau masuk ke saluran napas, tidak perlu khawatir karena tidak berbahaya bagi kesehatan. Tujuan dari tindakan cuci hidung adalah agar rambut getar di dalam rongga hidung sehat dan dapat berfungsi dengan baik.
“Setelah terpapar polusi udara atau infeksi virus dan bakteri, kondisi rambut getar menjadi tidak baik. Pada kondisi ini tindakan cuci hidung dapat memperbaiki fungsi rambut getar," kata Desy sepertidikutip Tempo dari laman RSUD Dr. Kariadi, Sabtu, 24 Juli 2021.
Selain itu, menurut dia, tindakan tersebut juga dapat membantu mengencerkan lender yang kental, dapat mengurangi gejala alergi, mencegah terkumpulnya bakteri, dan mengurangi radang,
Desy mengatakan proses pencucian hidung cukup sederhana. Cairan yang digunakan dalam tindakan ini adalah larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%) yang dapat dibeli di apotek tanpa resep. Sementara alat yang dibutuhkan bisa menggunakan spuilt dan teko hidung. “Anda bisa berkonsultasi langsung ke dokter THT,” tutupnya.
MAGHVIRA ARZAQ KARIMA
#Jagajarak #Pakaimasker #Cucitangan