Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Budi Karya Targetkan Pemasangan 100 Alat Deteksi Gempa dan Tsunami di 2021

Budi Karya mengatakan saat ini WRSnGen telah terpasang di 316 lokasi di seluruh wilayah Indonesia.

4 Maret 2021 | 14.30 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau Stasiun Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat 19 Februari 2021. (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)
Perbesar
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau Stasiun Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat 19 Februari 2021. (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan  pemasangan 100 "Warning Receiver System New Generation" (WRSnGen) atau alat pendeteksi gempa bumi dan tsunami pada tahun 2021 ini. 

Budi Karya mengatakan saat ini WRSnGen telah terpasang di 316 lokasi di seluruh wilayah Indonesia. "Jadi ini ada satu sistem yang membantu proses pendeteksian gempa bumi dan tsunami, dan sudah terpasang di 316 lokasi. Pada 2021 kita akan tambah lebih dari 100 alat," katanya, Kamis 4 Maret 2021.

Selain memasang WRSnGen, pemerintah juga memiliki 23 unit Vessel Traffic Service (VTS) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. VTS terintegrasi dengan sensor WRSnGen di setiap pelabuhan rawan tsunami.

Budi menuturkan, sistem peringatan dini merupakan upaya manajemen dan mitigasi risiko serta rencana darurat dalam transportasi laut.

Ada pun lokasi prioritas penempatan sistem deteksi dini itu antara lain Teluk Bayur, Bakauheni, Gilimanuk, Padangbai dan Ambon. Semua sistem tersebut pun dapat dimonitor melalui Marine Command Center (MCC) di kantor pusat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100



Kemenhub juga menyiapkan 75 kapal kenavigasian untuk penanganan musibah bencana. Rinciannya, yaitu sebanyak 40 unit kapal kelas I, 33 unit kapal kelas III, satu unit kapal kelas IV dan satu unit kapal kelas V.

Sedangkan untuk armada patroli penjagaan laut untuk penanganan musibah terdiri atas 41 unit kapal yang tersebar di lima Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP).

"Kami juga menyiapkan seperangkat tim. Di mana paling tidak, tujuh kapal kelas I, 15 kapal kelas II, tujuh kapal kelas III, empat kapal kelas IV, dan sejumlah ABK yang memiliki profesionalisme," kata Budi Karya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600


 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus