Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Bulog Terima Penyandang Disabilitas dalam Perekrutan Bersama BUMN

Perum Bulog sebagai BUMN anggota Forum Human Capital Indonesia menerima sebanyak 100 orang karyawan baru.

24 Agustus 2019 | 13.50 WIB

Ilustrasi beras Bulog. TEMPO/Subekti
Perbesar
Ilustrasi beras Bulog. TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Perum Bulog sebagai BUMN anggota Forum Human Capital Indonesia (FHCI) menerima sebanyak 100 karyawan baru. Dalam Inagurasi dan Pembekalan Wawasan Kebangsaan/Bela Negara, Bulog ikut pada kegiatan inagurasi dengan mengirimkan sebanyak 21 orang perwakilannya.

"Dari 21 orang tersebut, 2 orang di antaranya merupakan penyandang disabilitas," kata Kepala Subdit Pengembangan Karir dan SDM Perum BULOG Maruly Abraham dalam keterangan tertulis, Sabtu, 24 Agustus 2019.

Adapun sebanyak 1.629 karyawan dari perwakilan 99 BUMN yang terpilih dalam Program Perekrutan Bersama (PPB) BUMN 2019 menghadiri kegiatan Inagurasi dan Pembekalan Wawasan Kebangsaan/Bela Negara yang dilaksanakan oleh FHCI.

Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mengapresasi bergabungnya para penyandang disabilitas ke perusahaan pelat merah. Dia berjanji membuat program-program untuk kelompok difabel sehingga bisa berkembang bersama BUMN. "Untuk Bapak Ibu difabel, kami juga berterima kasih mau bergabung dengan kita. Kita juga menekankan program-program kita untuk difabel," kata Rini.

Maruly mengatakan upaya membuka kesempatan bagi para penyandang disabilitas sejalan dengan komitmen Perum Bulog sebagai bagian dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM secara merata. "Kita berkomitmen untuk memberikan kesempatan penuh untuk semua masyarakat Indonesia yang mempunyai talent dan keinginan bekerja keras," ujarnya.

Astri, salah satu penyandang disabilitas asal Tasikmalaya, Jawa Barat, mengaku bangga bisa menjadi karyawan Bulog. Dia bahkan berencana membuat spanduk di depan rumahnya.

"Sekampung saya itu bangga dengan diterimanya saya di Bulog. Makanya saya minta waktu buat foto sama Bu Rini, karena saya akan buat spanduk di depan rumah," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Ende, seorang pria penyandang disabilitas asal Bandung, Jawa Barat. Dia mengaku sangat senang diterima di Bulog dan berharap Bulog atau BUMN lain mampu menambah porsi karyawan penyandang disabilitas. "Yang saya harapkan menambah kuota untuk perekrutan yang memiliki kebutuhan seperti saya. Disabilitas bukan suatu hal yang dibuat iba, tapi buat motivasi," ucap dia.

Maruly berharap kehadiran karyawan penyandang disabilitas ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi kelompok difabel lainnya dan juga merupakan bentuk komitmen Perum Bulog menciptakan peluang yang setara bagi seluruh masyarakat Indonesia.

HENDARTYO HANGGI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus