Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Zulhas Minta Bupati Rapat Tiap Pekan dengan Camat-Kades: Jadi Mandor Panen Raya

Dengan rapat rutin, kata Zulhas, para camat dan kepala desa dapat memantau progres panen raya hingga April mendatang.

13 Februari 2025 | 17.46 WIB

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengangkat gas elpiji 3 kg saat kunjungan kerja ke Pasar Klender SS, Jakarta Timur, 5 Februari 2025. Zulhas meninjau ketersediaan gas elpiji 3 kg serta harga bahan pokok di pasar tradisional. Antara/ Fakhri Hermansyah
Perbesar
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengangkat gas elpiji 3 kg saat kunjungan kerja ke Pasar Klender SS, Jakarta Timur, 5 Februari 2025. Zulhas meninjau ketersediaan gas elpiji 3 kg serta harga bahan pokok di pasar tradisional. Antara/ Fakhri Hermansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas meminta bantuan Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) untuk menggerakkan bupati selama panen raya hingga April 2025. Selama tiga bulan mendatang, bupati akan diminta mengadakan rapat rutin tiap pekan dengan camat dan kepala desa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Tiap minggu rapat memandori apa yang akan dikerjakan atau ada masalah apa pun termasuk harga gabah dan sebagainya,” ujar Zulhas seusai rapat koordinasi terbatas di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Kamis, 13 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Rapat ini bertujuan untuk mengamankan target serapan beras Bulog untuk cadangan pangan pemerintah (CPP). Dari 3 juta ton, pemerintah kini merevisi target serapan beras perusahaan pelat merah itu menjadi hanya minimal 2 juta ton saja.

Zulhas menyebut, rapat ini mirip dengan rapat koordinasi pengendalian inflasi yang digelar Kemendagri tiap pekan. Dengan rapat rutin, para camat dan kepala desa dapat memantau progres panen raya hingga April.

Saat ini, ujar Zulhas, pemerintah berfokus memastikan harga gabah sesuai harga pembelian pemerintah (HPP), yakni Rp 6.500 per kilogram. Tapi ia mengakui di sejumlah daerah, misal Sumatera Selatan, masih ada harga gabah yang di bawah ketentuan itu.

Zulhas mengatakan akan menertibkan penggilingan padi yang membeli gabah murah. Bahkan ia mengatakan akan menjatuhkan sanksi kepada mereka. “Saya minta jangan main-main. Kalau enggak, nanti bisa dipanggil sama Polres,” ujarnya.

Kendati panen raya akan berlangsung pada Maret hingga April, Zulhas mengatakan, bulan ini di sejumlah daerah sudah mulai melaksanakan panen. Karena itu, pemerintah telah mewajibkan pembelian gabah seharga Rp 6.500 per kilogram baik kepada Bulog maupun swasta.

Direktur Utama Perum Bulog Novi Helmy Prasetya membenarkan targetnya kini lebih ringan, yakni menyerap beras minimal 2 juta ton. Dalam melaksanakan tugas itu, ia bekerja sama dengan pimpinan-pimpinan Bulog di wilayah masing-masing. Ia juga bekerja sama dengan kodim, dinas pertanian, dan penyuluh.

“Dua sampai tiga juta ton setara beras. Kalau memang kami bisa dua juta ton, kalau bisa dua setengah juta ton, bisa syukur-syukur sampai tiga juta ton, alhamdulillah kita punya cadangan,” ujar Novi seusai rapat.

Dari notula rapat yang dilihat Tempo, rakortas itu menyepakati Bulog perlu memperbaiki rencana target penyerapan. Rakortas juga menyepakati pembuatan inpres, penyaluran stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) setelah Bulog menyerap beras 1,5 juta ton dengan melihat harga. Adapun program pascapanen akan dibahas lebih mendetail di level esslon I.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus