Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - CEO punyabersama.id, Indra Novint Noviansyah mengatakan platform yang dibangun oleh perusahaannya merupakan sebuah equity crowdfunding berbasis online yang membeli aset produktif di masyarakat. Selama ini, punyabersama.id bekerja sama dengan pemilik dari dari aset produktif tersebut, termasuk pemilik hak franchise dari toko ritel modern Alfamart.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jadi kami tidak salah, kami berhubungan dengan pemilik hak franchise,” kata Indra saat dihubungi di Jakarta, Rabu, 10 Juli 2019. Dengan begitu, masyarakat bisa berinvestasi untuk membiayai sebuah toko Alfamart dan memperoleh keuntungan dari penjualannya. Dalam kerja sama, royalti fee kepada Alfamart sebagai pemegang lisensi pun tetap normal, seperti toko Alfamart lainnya.
Indra mengatakan, punyabersama.id merupakan satu bentuk inovasi dari pembiayaan keuangan. Platform ini tidak hanya bekerja sama dengan Alfamart saja, namun juga dengan berbagai franchise lainnya yang membutuhkan pembiayaan. Bahkan, punyabersama.id juga bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. “Akan ada satu minimarket di tiap desa, yang dibiayai oleh masyarakat sendiri,” kata dia.
Dalam perjalanannya, bahkan ada seorang Tenaga Kerja Indonesia atau TKI yang berinvestasi dengan mendanai sebuah toko Alfamart. Indra menyebut TKI tersebut bangga karena bisa ikut memiliki toko Alfamart. Sehingga, TKI ini pun menceritakan investasi ini kepada teman-temannya di kampung. “Ini menjadi pride bagi dia,” kata Indra.
Sebelumnya, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk yang menaungi toko ritel modern Alfamart memberikan klarifikasi terkait sistem investasi bersama dari masyarakat lewat platform punyabersama.id. Lewat platform ini, punyabersama.id menyediakan sistem penghimpunan modal dari masyarakat untuk membuka franchise Alfamart.
“Alfamart tidak atau belum memiliki kerja sama resmi dengan platform punyabersama.id yang menghimpun modal dari masyarakat untuk membuka franchise Alfamart,” kata Corporate Communication GM, PT Sumber Alfaria Trijaya Nur Rachman dalam keterangannya kepada Tempo di Jakarta, Rabu, 10 Juli 2019.
Rachman juga menegaskan segala bentuk kerja sama yang menyertakan merek dari Alfamart tetap harus melalui kerja sama langsung dengan perusahaannya. Para pemilik franchise, kata dia, tidak bisa begitu saja menghimpun pendanaan dari masyarakat. “Nanti kalau ada penipuan segala macam, bagaimana?” kata dia.
Walau demikian, Indra mengatakan pihaknya telah pernah mengajukan permintaan komunikasi dengan manajemen Alfamart. Namun, belum ada tanggapan. Kini, kedua perusahaan telah menjalin komunikasi dengan adanya klarifikasi ini dan akan bertemu dalam waktu dekat.