Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Daftar 10 Mata Uang Terendah di Dunia 2023, Ada Rupiah?

Forbes merilis daftar berisi 10 mata uang dengan nilai terendah di dunia pada 2023. Mata uang dari negara mana sajakah yang masuk daftar itu?

5 Juli 2023 | 07.27 WIB

Ilustrasi kurs rupiah dan mata uang Indonesia. Getty Images
Perbesar
Ilustrasi kurs rupiah dan mata uang Indonesia. Getty Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Mata uang adalah salah satu pilar ekonomi suatu negara yang berfungsi sebagai alat tukar perdagangan dan transaksi. Nilainya fluktuatif dan bergantung pada inflasi, stabilitas politik, hingga dependensi terhadap sektor ekonomi tertentu di masing-masing negara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Adapun Dolar Amerika Serikat (AS) merupakan mata uang tertinggi yang paling banyak diperdagangkan secara global. Oleh sebab itu itu, dolar AS tak jarang dijadikan tolak ukur untuk membandingkan mata uang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Regulasi perdagangan mata uang dunia dilakukan berpasangan. Misalnya, seseorang menukar atau lebih tepatnya membeli dolar AS dengan rupiah Indonesia. Aktivitas tersebut menempatkan harga pada satu mata uang yang relatif terhadap mata uang lainnya. Harga itu kemudian disebut sebagai nilai tukar yang memengaruhi biaya barang dan jasa dari satu negara ke negara lain.

Mata Uang Terendah di Dunia

Lantas, mata uang apa saja yang nilainya relatif paling rendah terhadap dolar AS? Berikut daftarnya menurut data yang dilansir dari forbes.com.


1. Rial Iran

Rial Iran adalah mata uang terlemah di dunia. Mata uang ini telah diperas oleh sanksi ekonomi oleh AS maupun Uni Eropa sejak 2018. Kerusuhan politik dan tingkat inflasi tahunan yang mencapai 40 persen menjadi faktor tambahan yang berkontribusi pada depresiasi mata uang dan ekonomi Iran.

2. Dong Vietnam

Dong Vietnam berada di urutan nomor dua mata uang terendah di dunia. Mata uang tersebut telah dirusak oleh pasar real-estate yang buruk, pembatasan investasi asing, serta perlambatan aktivitas ekspor.

Walaupun Bank Dunia mengatakan bahwa Vietnam telah beralih dari salah satu negara termiskin di dunia menjadi negara berpenghasilan menengah ke bawah. Vietnam adalah salah satu negara berkembang paling dinamis di kawasan timur Asia.

3. Leone Sierra Leone

Sierra Leone adalah sebuah negara di Afrika Barat dengan mata uang bernama Leone. Inflasi tinggi hingga 43 persen pada April 2023 serta pelemahan ekonomi dan kewajiban utang yang besar menjadi faktor utama depresiasi mata uang Sierra Leone. Masalah lain yang memengaruhi termasuk efek berkepanjangan wabah Ebola, perang saudara, ketidakpastian politik, juga korupsi publik yang meluas. 

4. Kip Laos

Kip Laos menjadi mata uang terendah keempat di dunia. Pertumbuhan ekonomi yang lamban melanda laos seiring dengan ekstranya kewajiban utang luar negeri. Belum lagi inflasi, termasuk harga minyak dan komoditas global lainnya, telah memperburuk pelemahan kip Laos. 

5. Rupiah Indonesia

Indonesia bergabung dengan Vietnam dan Laos sebagai tiga besar negara ASEAN dengan mata uang terendah. Status Indonesia sebagai negara terpadat keempat di dunia tidak dapat melindunginya dari kondisi mata yang uang terpukul.

Meskipun rupiah telah menunjukkan kekuatan pada 2023, depresiasi sempat mengguncang mata uang itu di tahun-tahun sebelumnya. Maret lalu, Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan bahwa kontraksi ekonomi global dapat memberikan tekanan baru terhadap rupiah.  

6. Som Uzbekistan

Di urutan ke-6, ada som Uzbekistan. Sejak 2017, negara-negara bekas Uni Soviet telah meluncurkan reformasi ekonomi, tetapi masih ada mata uang yang tetap lemah akibat pertumbuhan ekonomi lambat, inflasi curam, tingkat pengangguran tinggi, korupsi meluas, dan kemiskinan kronis. 

Walau demikian, Uzbekistan setidaknya telah menunjukkan ketahanan terhadap dampak dari perang di Ukraina dan sanksi oleh Rusia. 

7. Franc Guinea

Negara Afrika sub-Sahara bekas jajahan Prancis ini memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti emas dan berlian, tetapi kondisi mata uangnya terganggu oleh inflasi tinggi. Keresahan terhadap penguasa militer Guinea dan masuknya pengungsi dari negara tetangga seperti Liberia dan Sierra Leone turut berkontribusi pada mata uang yang mengempis. 

8. Guarani Paraguay

Guarani Paraguay memiliki mata uang terendah di dunia. Sebuah bendungan tunggal menghasilkan mayoritas listrik bertenaga air bagi negara yang terkurung daratan di Amerika Selatan tersebut, tetapi itu masih belum cukup untuk menguatkan ekonomi. Inflasi 10 persen pada 2022 serta kasus narkoba dan pencucian uang telah melemahkan perekonomian Paraguay, termasuk mata uang guarani. 

9. Shilling Uganda

Di urutan kesembilan, ada shilling Uganda. Mata uang negara yang kaya akan minyak, emas, dan kopi ini tertatih-tatih oleh rekor pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil, utang yang cukup besar, serta kerusuhan politik. Banjir pengungsi dari sekitar Sudan juga telah menambah ketegangan.

Tantangan lain yang memengaruhi stabilitas shilling Uganda di masa depan mencakup ledakan pertumbuhan populasi, kendala listrik dan infrastruktur, korupsi, institusi demokrasi yang terbelakang, dan defisit hak asasi manusia.

10. Dinar Irak

Pada Maret 2023, mata uang Dinar Irak merosot ke rekor paling rendah terhadap dolar AS. Kinerjanya kian menyedihkan dengan latar belakang ekonomi yang amat tertekan, tingkat pengangguran tinggi, krisis perbankan, kekacauan politik, serta inflasi yang mencengangkan—171 persen pada 2022. Tanpa reformasi yang cepat, Lebanon mungkin bakal terperosok dalam krisis yang tak akan pernah berakhir.

NIA HEPPY | SYAHDI MUHARRAM

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus