Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Deretan Isu Menerpa Bea Cukai, Terbaru Soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang Bandara Soetta

Sederet isu menerpa Bea Cukai, mulai dari bea masuk piala, koper anak Gus Dur Diacak-acak hingga pembatasan bawang bawaan penumpang di Bandara Soetta.

23 Maret 2023 | 11.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Yustinus Prastowo, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk "Menemukan Jalan Subsidi BBM Tepat Sasaran" di Gedung Tempo, Jakarta pada Selasa, 30 Agustus 2022. (Foto: Norman Senjaya)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta – Sederet isu atau masalah menerpa Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea Cukai Kementerian Keuangan atau Kemenkeu belakangan ini, mulai dari bea masuk piala hingga koper anak Gus Dur yang diacak-acak. Isu terbaru, Bea Cukai membatasi barang bawaan penumpang Bandara Soekarno-Hatta atau Bandara Soetta, Tangerang, Banten.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Terkait pembatasan barang bawaan penumpang penerbangan yang dilakukan Bea Cukai di Bandara Soetta, Kemenkeu mengklarifikasi hal tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami sampaikan klarifikasi. Tidak ada pernyataan kepala Kantor Bea dan Cukai Soetta mengenai pembatasan barang bawaan berupa baju bekas di Bandara Soetta," kata Juru Bicara Kemenkeu Yustinus Prastowo melalui akun Twitter pribadinya seperti dikutip dari Tempo, Kamis, 23 Maret 2023.

Menurut Yustinus, pernyataan kepala Bea Cukai Bandara Soetta itu menjelaskan pembatasan tersebut ditujukan terhadap barang kuota impor dari perusahaan dengan melewati pelabuhan, namun tidak dilakukan pembatasan terhadap barang bawaan penumpang di Bandara Soetta.

"Soal impor baju bekas itu kan tidak ada di Soetta (Bandara). Pak Gatot menjawab umum, itu oleh perusahaan lewat pelabuhan, jadi dua fakta seolah merupakan satu rangkaian," kata anak buah Sri Mulyani ini.

Ia juga menyebutkan Bea Cukai Soetta dalam menanggapi barang impor pakaian tersebut tidak ada larangan, hanya dilakukan pembatasan. Adapun pembatasannya disesuaikan dengan aturan dari kementerian terkait, yakni Kementerian Perdagangan.

Sementara itu, Kepala Bea Cukai Bandara Soetta Gatot Sugeng Wibowo menambahkan bahwa dalam hal keterkaitan barang impor pakaian bekas itu hanya diberlakukan untuk perusahaan dalam bentuk persetujuan impor (PI) atau sering dikenal kuota impor atas importasi tekstil.

"Pembatasan itu diberlakukan kepada perusahaan dalam bentuk persetujuan impor atau sering dikenal kuota impor atas importasi tekstil dan produk tekstil," katanya.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menegaskan pelarangan bisnis baju bekas impor atau yang kerap disebut thrifting, karena bisnis tersebut mengganggu industri tekstil dalam negeri. Jokowi pun meminta lembaga terkait untuk menelusuri dan menindaklanjuti bisnis impor baju bekas.

Beberapa pelaku bisnis itu sudah tertangkap. "Sudah saya perintahkan untuk mencari betul dan sehari dua hari sudah banyak yang ketemu," kata Jokowi, Rabu, 15 Maret 2023.

Selanjutnya: Isu bea masuk piala dan koper diacak-acak…

Isu bea masuk piala dan koper diacak-acak

Sebelum mengklarifikasi soal pembatasan bawaan penumpang Bandara Soetta, belum lama ini Kemenkeu juga pernah meminta maaf terkait isu yang terkait dengan Bea Cukai. Masyarakat ramai-ramai melontarkan keluhan dan pengalaman buruk yang berkaitan dengan Ditjen Bea Cukai di media sosial.

Pertama, warga bernama Fatimah Zahratunnisa  menyampaikan keluhan terhadap Ditjen Bea Cukai Kemenkeu baru-baru ini viral di media sosial.

Fatimah yang mencuit via akun @zahratunnisaf mengeluhkan tagihan biaya bea masuk dan pajak impor yang mencapai Rp 4 juta. Padahal, barang itu berupa piala kemenangan usai dirinya menang kontes menyanyi di Jepang.

Tak lama berselang, muncul cuitan dari Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid alias Alissa Wahid menceritakan pengalaman tak enak karena isi kopernya pernah diacak-acak petugas Bea Cukai di bandara. Peristiwa itu terjadi ketika putri sulung Presiden Indonesia ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tersebut pulang dari konferensi di Taiwan.

Cerita itu diungkapkan melalui Twitter, menanggapi cuitan lain tentang buruknya perlakuan petugas bandara kepada TKW yang pulang ke Indonesia. Alissa kemudian menjelaskan bahwa dia sempat dicecar berbagai pertanyaan dari petugas ketika kopernya diacak-acak.

Yustinus lantas merespons kedua isu tersebut dengan meminta maaf dan mengakui pelayanan Bea Cukai belum sepenuhnya ideal di lapangan. Pihaknya juga berkomitmen untuk melakukan pembenahan pelayanan.

"Bahwa di lapangan masih belum sepenuhnya ideal, kami akui dan mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kami berkomitmen untuk terus melakukan pembenahan pelayanan," lanjutnya.

MOH KHORY ALFARIZI | AMELIA RAHIMA SARI

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus