Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Prabowo Subianto mengumumkan akan meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada Senin, 24 Februari 2025 mendatang. Danantara nantinya akan menjadi superholding perusahaan dan juga kendaraan investasi pemerintah Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prabowo menyebut pemerintah Indonesia siap meluncurkan sovereign wealth fund terbaru, Danantara, yang menurut evaluasi awal akan mengelola US$ 900 miliar asset under management (AUM) atau aset dalam pengelolaan. “Danantara, yang akan diluncurkan pada tanggal 24 Februari bulan ini, akan menginvestasikan sumber daya alam dan aset negara kami ke dalam proyek-proyek berdampak tinggi yang berkelanjutan di berbagai sektor seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, produksi pangan, dan lain-lain,” kata Prabowo dalam pidatonya pada World Governments Summit 2025, dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat, 14 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun dari tiga pejabat yang mengetahui proses peluncuran badan ini mengatakan Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani akan memimpin Danantara. Karena itu, posisi eks Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ini akan menggeser Kepala Danantara sekarang, yaitu Muliaman Hadad.
Ditemui di Hotel Fairmont Jakarta usai menghadiri Mandiri Investment Forum pada Selasa, 11 Februari 2025, Rosan Roeslani bergeming ketika ditanya dirinya akan menjadi Kepala BPI Danantara.
Sebagai pimpinan tertinggi di Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan wajib memberikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Ia terakhir melaporkan harta kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 28 November 2024. Lantas, berapa harta kekayaan menteri yang disebut-sebut akan menjabat sebagai Kepala Danantara yang baru ini?
Harta Kekayaan Rosan Perkasa Roeslani
Menyitir laman e-LHKPN KPK, Rosan Roeslani diketahui mulai melaporkan hartanya ketika pertama kali menjabat sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggantikan Pahala Mansury yang ditunjuk sebagai Wakil Menteri Luar Negeri pada tahun 2023. Jumlah kekayaan Rosan kala itu sebesar Rp 860.715.364.555 per 31 Juli 2023.
Rosan kemudian mengundurkan diri dari jabatan Wakil Menteri BUMN, karena ditunjuk dan dipercaya sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo - Gibran pada Pemilu Presiden 2024. Di akhir masa jabatannya, ia kembali melaporkan harta kekayaannya. Jumlah kekayaan Rosan per 31 Oktober 2023 tercatat tidak berubah. Angka yang dilaporkan tetap sebesar Rp 860.715.364.555.
Adapun Rosan merupakan bagian dari reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden ke-7 Joko Widodo di akhir masa pemerintahannya. Jokowi menunjuknya sebagai Menteri Investasi untuk menggantikan Bahlil Lahadalia.
Kemudian pada 20 Oktober 2024, ia dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM. Pada 21 Oktober 2024, Rosan melaporkan harta kekayaan untuk yang ketiga kalinya. Harta yang ia laporkan terpantau meningkat menjadi Rp 864.649.182.834.
Berdasarkan data yang diunggah di situs e-LHKPN tersebut, Rosan memiliki 26 aset berupa tanah dan bangunan senilai Rp 511.194.939.189. Aset-aset tersebut tersebar di berbagai wilayah, mulai dari Jakarta Selatan, Jakarta Utara, hingga Bali, yakni di Denpasar, Klungkung, dan Badung. Ada pula aset di Nusa Tenggara Barat, tepatnya di Sumbawa dan Lombok Barat, serta aset di Nusa Tenggara Timur, yaitu di Manggarai, dan Manggarai Barat.
Selain itu, Rosan juga memiliki tiga kendaraan bermotor senilai total Rp 1.847.500.000. Ketiganya adalah mobil Lexus LM35 A/T tahun 2020 senilai Rp 1.588.000.000; motor Piaggio VSET 4-150 tahun 2001 senilai Rp 9.500.000; dan mobil VW tahun 1962 senilai Rp 250.000.000.
Rosan turut melaporkan harta bergerak lainnya senilai Rp 20.397.850.000; surat berharga senilai Rp 15.729.013.629; kas dan setara kas 61.736.380.565; dan harta lainnya senilai Rp 253.743.499.451.
Adil Al Hasan berkontribusi dalam penulisan artikel ini.