Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Ditutup Melemah Hari Ini, IHSG Diprediksi Kembali Merosot Besok

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Kamis, 5 Desember 2024, turun tipis 0,18 persen ke level 7.313,313.

5 Desember 2024 | 18.03 WIB

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Kamis, 5 Desember 2024. Hari ini IHSG turun tipis 0,18 persen ke level 7.313,313.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, mengatakan IHSG gagal tembus pergerakan rata-rata saham dalam 200 hari terakhir atau MA200 di level 7.326. Ia memprediksi ada potensi pembalikan arah. “Dengan demikian, kami memperkirakan IHSG akan pullback ke level 7.275 pada perdagangan Jumat,” kata Alrich dalam analisis rutinnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Hari ini terdapat 318 saham menguat, 303 saham melemah dan 325 saham stagnan. Selain itu, transaksi perdagangan mencapai Rp 9,2 triliun dari 14,8 miliar saham yang diperdagangkan.

Alrich mengatakan pasar akan tertuju pada rilis data Non-Farm Payrolls (NFP) bulan November, yang diperkirakan meningkat signifikan menjadi 194 ribu dari level 12 ribu bulan Oktober. Sebagai informasi, NFP merupakan data yang menunjukkan jumlah pekerjaan yang bertambah atau berkurang di Amerika Serikat, kecuali di sektor pertanian, pemerintahan, rumah tangga, dan organisasi nirlaba

Selain itu di hari yang sama, pasar juga mengantisipasi data tingkat pengangguran Amerika Serikat bulan November yang diprediksi tetap stabil di level 4.1 persen. “Data ini diharapkan akan menjadi indikator dalam menentukan arah kebijakan The Fed kedepan,” kata dia.

Dari dalam negeri, pasar menantikan rilis data cadangan devisa bulan November yang diperkirakan meningkat tipis dari US$ 151,20 miliar menjadi US$ 152,00 miliar. Menurut Alrich, angka ini cukup untuk memenuhi kebutuhan impor selama 6,6 bulan atau mencakup 6,4 bulan impor sekaligus pembayaran utang luar negeri pemerintah. Cadangan tersebut juga jauh di atas standar kecukupan internasional, yaitu sekitar 3 bulan impor.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus