Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan atau Kemenkeu menyelenggarakan forum bertajuk ASEAN Finance and Agriculture Join Forum on Food Security di Yogyakarta pada Kamis, 13 Juli 2023 guna membahas ketahanan pangan di kawasan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Bersamaan dengan pertumbuhan penduduk, perubahan iklim, dan berbagai tantangan sosial ekonomi, ketahanan pangan menjadi semakin penting untuk dibahas," kata Kepala Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Yogi Rahmayanti dalam keterangan resminya, Jumat, 14 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia menjelaskan, forum ini menjadi sarana kolaborasi sektor keuangan dan pertanian. Sektor keuangan menyediakan sumber daya, investasi, dan keahlian untuk mendukung pembangunan pertanian. Sedangkan sektor pertanian memastikan produksi, distribusi, dan keterjangkauan makanan bergizi untuk semua.
Yogi optimistis, kolaborasi kedua sektor tersebut bisa mendukung agenda peningkatan ketersediaan dan keterjangkauan pangan untuk memitigasi krisis jangka pendek, serta menciptakan keberlanjutan dan produktivitas sistem pangan jangka menengah-panjang.
Yogi menuturkan, menurut laporan Food and Agriculture Organization (FAO) pada 2022 bertajuk 'The Asia Pacific Regional Overview of Food Security and Nutrition', jumlah orang yang menghadapi kelaparan di kawasan Asia Pasifik meningkat dari 370 juta menjadi 396 juta pada 2021.
Sementara di kawasan, sekitar 1,1 miliar orang tidak memiliki akses pangan yang memadai pada tahun yang sama. Selain itu, wilayah Asia Pasifik juga merupakan rumah bagi 52 persen penduduk dunia yang kekurangan gizi.
Selanjutnya: Di bawah kepemimpinan tahun 2023, Indonesia menginisiasi....
Di bawah kepemimpinan tahun 2023, Indonesia menginisiasi kerja sama antara sektor keuangan dan pertanian untuk mewujudkan dunia yang bebas dari kelaparan pada tahun 2030.
Lebih lanjut, dia menjelaskan diskusi dalam forum ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama membahas proses kerja sama dan progres pembahasan isu ketahanan pangan, serta pengembangannya di bawah sektor pertanian di kawasan.
"Sesi ini diikuti oleh perwakilan Bank Pembangunan Asia (ADB) untuk menyampaikan pandangan mereka tentang beragam opsi kebijakan fiskal terkait ketahanan pangan," ujar Yogi.
Sedangkan sesi kedua menyoroti potensi kontribusi sektor keuangan pada isu ketahanan pangan di ASEAN. Pada sesi ini diikuti oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), Bank Dunia, dan FAO.
Selain itu, pada sesi ini membahas proposal yang diajukan Indonesia tentang kontribusi sektor keuangan terhadap agenda ketahanan pangan di ASEAN, termasuk pengaturan kelembagaan, kerja sama dengan mitra pembangunan, dan rencana kerja.