Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Riuh lonjakan harga emas belakangan ini ternyata tak terlihat di toko-toko yang menjual perhiasan emas. Salah satunya tampak di lantai dua Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur yang sebagian besar dipenuhi oleh toko emas pada hari ini tampak lengang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu asisten pemilik toko emas bernama Ingrid mengeluhkan minimnya para pembeli emas saat ini. "Kebanyakan yang datang adalah yang ingin menjual emasnya. Rata-rata toko mengalami nasib yang sama, makanya pada malas buka,” ucap dia ketika ditemui Tempo di Pasar Kramat Jati pada Sabtu, 1 Agustus 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kenaikan harga emas yang kini menembus Rp 1 juta lebih per gram, menurut Ingrid, juga ikut mempengaruhi daya beli masyarakat. Walhasil, mereka yang biasanya dengan berinvestasi di logam mulia itu tak jarang menjadi berpikir ulang.
Ingrid menjelaskan, di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, sulit memprediksi rata-rata berapa gram emas yang akan dibeli oleh masyarakat. “Sekarang orang belinya kecil-kecil,” ucapnya.
Hal senada disampaikan karyawan toko emas lainnya, Zul. “Sekarang kan harga emas lagi tinggi, untuk yang membeli sudah pasti berkurang,” ucapnya.
Berbeda dengan dua pendapat sebelumnya, Sagita Putra malah memanfaatkan momentum lonjakan harga emas untuk menjual logam mulianya yang berkadar 70 persen. Terlebih kondisi keuangan menurun drastis akibat pandemi, dia tak ragu menjual logam mulia tersebut demi memenuhi kebutuhan keluarga. “Entar kalau ada rezeki bisa beli lagi lah,” katanya.
Karyawan swasta berusia 28 tahun ini mengaku telah menyimpan emas sejak 2018 silam.
Setelah mengetahui informasi harga emas belakangan naik, dia menjual komoditas tersebut dengan ukuran 5 gram ke salah satu toko logam mulia dan setelah nego bisa membawa pulang sekitar Rp 2,1 juta.
Sebelumnya, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian (Persero) Harianto Widodo, menyebutkan kenaikan harga emas turut berdampak pada bisnis perseroan. Dia mengatakan, kebanyakan masyarakat saat ini menjual kepemilikan emas.
Namun banyak juga yang melakukan wait and see guna mendapatkan harga emas yang terbaik. "Tapi kalau udah ketinggian masyarakat berhenti berinvestasi karena (emas) dianggap terlalu mahal," kata dia saat paparan virtual Pegadaian, Rabu, 29 Juli 2020.
Adapun, harga emas cetakan Antam di Pegadaian ukuran 1 gram hari ini mencapai Rp 1.028.000 per gram. Angka ini naik Rp 12.000 pada perdagangan sebelumnya, senilai Rp 1.016.000.
MUHAMMAD BAQIR | EKO WAHYUDI