Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Hengkang dari Bursa, Bentoel Beli Saham Publik dengan Harga 226 Persen Lebih Tinggi

PT Bentoel Internasional Investama Tbk. berencana untuk keluar dari BEI secara sukarela atau delisting setelah mendapatkan persetujuan RUPSLB.

29 September 2021 | 10.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar
PT Bentoel Internasional Investama Tbk atau Bentoel Group. wikipedia.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bentoel Internasional Investama Tbk. (RMBA) berencana untuk keluar dari Bursa Efek Indonesia (BEI) secara sukarela atau delisting setelah mendapatkan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari Selasa, 28 September 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan laporan informasi fakta material yang terbit di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir bulan lalu, British American Tobacco (BAT) selaku pengendali Bentoel akan membeli sisa saham publik di level Rp 1.000 per saham.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Harga tersebut lebih mahal 226,8 persen dibandingkan harga penutupan terakhir saham RMBA sebelum disuspensi pada 5 Agustus 2021, yaitu Rp 306 per saham," dinukil dari keterangan resmi perseroan, Selasa, 29 September 2021.

Nominal tersebut juga 356,21 persen lebih tinggi dari harga rata-rata tertinggi perdagangan harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam jangka waktu 90 hari terakhir sebelum pengumuman rencana go private pada 20 Agustus 2021.

Perusahaan optimistis upaya ini dapat menjadi angin segar bagi perusahaan maupun para pemegang saham publik, sehingga proses ini segera dapat diselesaikan. Mengingat, jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham publik saat ini relatif kecil, yaitu kurang lebih 7,52 persen dari modal ditempatkan Perseroan.

Adapun 7,29 persen dimiliki oleh satu pihak, sehingga hanya 0,23 persen yang dimiliki pemegang saham publik lainnya, dengan jumlah pemegang saham publik saat ini kurang lebih 2.385 pemegang saham.

BAT akan menanggung semua biaya yang relevan dengan Penawaran Tender Sukarela, termasuk komisi transaksi melalui Bursa Efek Indonesia dan Biaya yang dibayarkan kepada Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), tetapi tidak termasuk pajak terkait yang harus ditanggung oleh pemegang saham yang menjual sahamnya.

"Tanpa Tender Offer, maka tentu tidak mudah bagi pemegang saham minoritas untuk menjual sahamnya di BEI karena saham RMBA relatif tidak likuid," tulis perseroan.

Oleh karena itu, Perusahaan percaya bahwa Go Private Plan adalah demi kepentingan terbaik pemegang saham. Pasalnya, penawaran Tender ini memberi pemegang saham publik kesempatan untuk menjual saham mereka dengan harga premium.

Meskipun melakukan delisting, BAT selaku pengendali Bentoel Group tetap berkomitmen untuk memiliki bisnis jangka panjang dan terus berinvestasi di Indonesia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus