Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Ini Cara Pariwisata Bali Antisipasi Dampak Aktivitas Gunung Agung

Pariwisata Bali menawarkan kawasan wisata alternatif menyusul aktivitas Gunung Agung yang menyebabkan tujuan utama wisata di Karangasem ditutup.

11 Oktober 2017 | 07.05 WIB

Dua wisatawan berfoto dengan latar belakang Gunung Agung, di Desa Batu Niti yang berjarak sekitar 12 kilometer dari gunung berstatus awas itu, Karangasem, Bali, 25 September 2017. Sebagian warga yang tinggal di kawasan rawan bencana di lereng timur laut G
Perbesar
Dua wisatawan berfoto dengan latar belakang Gunung Agung, di Desa Batu Niti yang berjarak sekitar 12 kilometer dari gunung berstatus awas itu, Karangasem, Bali, 25 September 2017. Sebagian warga yang tinggal di kawasan rawan bencana di lereng timur laut G

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Denpasar - Aktivitas Gunung Agung dalam sebulan terakhir ini mengurangi jumlah tujuan wisata, yang berada di daerah Kabupaten Karanganyar. Setidaknya ada tiga tempat favorit di Bali, yang kini tak bisa didatangi yaitu Pura Besakih, Tulamben, dan Tirta Gangga. Namun pihak otoritas pariwisata Bali bertekat mempertahankan jumlah wisatawan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca juga: Gunung Agung Awas, Menpar Klaim Bali Aman Dikunjungi 

"Turis jangan sampai ke luar Bali," kata Ketua Bidang Informasi dan Media Bali Tourism Hospitality, Dewa Gede Ngurah Byomantara di Gedung Bali Tourism Board, Denpasar, Selasa, 10 Oktober 2017. "Jangan sampai karena aktivitas gunung (Agung) ini mempengaruhi tempat wisata yang lain."

Menurut Byomantara, jumlah lokasi wisata yang terdampak aktifitas Gunung Agung hanya 2 persen saja. Byomantara menjelaskan kawasan Sanur, Kuta, Nusa Dua, dan Ubud bisa menjadi tujuan bagi turis yang meninggalkan objek wisata di seputaran kawasan rawan bencana di Karangasem.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ia menambahkan, para turis yang tertarik dengan wisata pegunungan tidak perlu khawatir dengan status Gunung Agung. "Opsi masih banyak, untuk hiking ada Gunung Batur, Batukaru, Abang, itu semua aman," ujarnya.

Adapun Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan para turis dari Tulamben bergerak ke objek wisata Candi Dasa. Objek wisata pesisir Candi Dasa di Karangasem terkategori aman, karena jauh dari kawasan rawan bencana Gunung Agung.

"Pada bulan Oktober hotel non bintang (di Candi Dasa) itu biasanya (hunian) 50 persen. Sekarang bertahan 60 persen karena ada  limpahan dari Tulamben," katanya. "Padahal bulan Oktober masuk low season."

Adapun bagi turis yang pindah dari Tulamben ke luar Karangasem, kebanyakan menuju ke Kuta atau Nusa Dua. "Kalau dilihat karakteristik Tulamben (wisata pantai), turis akan pindah ke pantai juga," ujarnya. Saat ini status Gunung Agung awas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus