Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Kadin Sebut Swasembada Air Harus jadi Program Utama Pemerintah: Ada di Visi Misi Prabowo-Gibran

Waketum Kadin Indonesia Bidang Perindustrian, Bobby Gafur Umar, menyebut bahwa ketersediaan air harus jadi perhatian pemerintah.

8 Mei 2024 | 10.38 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Perindustrian, Bobby Gafur Umar, menyebut bahwa ketersediaan air merupakan isu yang harus jadi perhatian pemerintah. Hal ini, kata dia sudah terjawab dengan visi misi yang diusung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, yakni swasembada air.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kita baru saja selesai Pemilu, pemenangnya adalah Prabowo dan Gibran. Di dalam visi-misinya, ternyata swasembada air sudah merupakan program utama dari pemerintah ke depan. Dalam 17 program prioritas, nomor satu (adalah) mencapai swasembada pangan, energi, dan air," kata Bobby dalam diskusi di Menara Kadin, Jakarta Selatan pada Selasa, 7 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bobby mengutip pernyataan Prabowo bahwa Indonesia tidak mungkin maju jika kebutuhan terhadap air bersih saja tidak tercukupi. "Itulah kenapa kita harus perbanyak titik air.

Di Indonesia ini, kata dia daya dukung dan daya tampung air nasional yang sudah terpenuhi baru di Pulau Jawa, Bali dan Lombok. Sementara sisanya, daya tampungnya masih berada di bawah kebutuhan air bersih area tersebut. 

Bobby menuturkan, fungsi air dalam kehidupan manusia yang pertama adalah untuk konsumsi air minum. Oleh karena itu, Indonesia butuh air bersih dan sehat. "Tapi yang pasti, air itu harus menjadi program utama untuk pemerintahan di depan. Dan ini sudah masuk."

Ia juga berbicara perihal kaitan antara air dan energi yang sangat erat. Pertama, bahwa air memegang peranan penting dalam mata rantai pengolahan energi dari hulu dan hilir. Kedua, 10 persen dari penggunaan air global adalah untuk penunjang sektor energi. Di sisi lain, untuk mendapatkan air juga dibutuhkan energi.

Dia melanjutkan, baik Indonesia maupun global, sudah mencanangkan transisi ke energi bersih. Salah satu yang paling besar potensi energi bersih ini adalah dari energi air. 

"Kita tuh punya total potensi transisi untuk energi green ini 3.686 Gigawatt. Sangat besar, tapi baru kurang dari 1 persen (12,54 Gigawatt) terealisasi," tuturnya. 

Dia menekankan, potensi energi air sangat besar, karena kontinuitas dari pasokan air akan stabil. Berbeda dengan sumber energi matahari atau angin, yang apabila awan atau angin yang tidak ada, maka akan menjadi intermiten. 

"Tapi kalau untuk air ini akan kontinyu. Nah, jadi sekali lagi saya sampaikan air adalah sumber energi yang akan ada terus-menerus dan terbarukan. Pembangkit listrik (tenaga) air ini tidak menghasilkan emisi karbon," ujarnya.

Untuk itu, kata Bobby, harus ada aksi bersama-sama agar penggunaan energi air berkelanjutan dapat terwujud, serta integrasi dengan sumber energi lain. Hal lain yang paling penting menurut dia adalah harus menguasai teknologinya. "Dan kita menjalin kerja sama internasional."

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus