Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kalla Usulkan DPR Gunakan Kursi Anti-ngantuk Karya Mahasiswa UB

Kursi anti-ngantuk hasil riset mahasiswa Universitas Brawijaya ini, menurut Kalla, bisa digunakan di DPR.

4 Desember 2017 | 21.39 WIB

Tihga mahasiswa Universitas Brawijaya Malang, Wahyu Tasry Naufal, Asri Anjasari, dan Prayoga Bintang Primawan menemukan alas duduk anti-ngantuk, Alakantuk, Desember 2017. (teknik.ub.ac.id)
Perbesar
Tihga mahasiswa Universitas Brawijaya Malang, Wahyu Tasry Naufal, Asri Anjasari, dan Prayoga Bintang Primawan menemukan alas duduk anti-ngantuk, Alakantuk, Desember 2017. (teknik.ub.ac.id)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengusulkan agar kursi anti-ngantuk hasil riset mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) dapat dipakai di Gedung DPR RI. "Itu nanti kalau dibagikan kepada anggota DPR di ruang sidang itu bagus itu," kata Kalla dalam pidato kunci "Seminar Nasional Hilirisasi Teknologi dan Start-Up Bisnis" di Gedung Widyaloka Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Senin, 4 Desember 2017.

Pernyataan Wapres tersebut disambut tepuk tangan peserta seminar. Ketika dikonfirmasi setelah meninjau "Pameran Inovasi Teknologi dan Start-Up Bisnis" yang diselenggarakan Badan Usaha Akademik UB, Wapres Kalla mengaku komentar itu untuk menyemangati mahasiswa yang hasil riset dan inovasinya bisa diimplementasikan di kehidupan sehari-hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca juga: Dorong Ekonomi Digital, Kalla: Semua Regulasi Harus Diperbaiki

Wapres akan meminta Ketua DPR untuk menyediakan kursi kreasi mahasiswa itu di Gedung DPR RI karena banyak didapati di media foto maupun video anggota DPR yang mengantuk atau tertidur saat mengikuti sidang.

"Nanti saya minta ke Ketua DPR agar DPR disediakan tempat duduk anti-ngantuk," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kursi anti-ngantuk berupa alas duduk itu diciptakan tiga mahasiswa jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT-UB), yakni Wahyu Tasry Naufal, Asri Anjasari, dan Prayoga Bintang Primawan.

Alakantuk, demikian alas kursi ini disebut, diciptakan karena tingginya tingkat kecelakaan di Indonesia yang disebabkan karena faktor manusia yaitu mengantuk.

Alakantuk merupakan inovasi alas duduk yang mampu meningkatkan detak jantung manusia melalui getaran. Prinsip kerja Alakantuk berawal dari sensor detak jantung yang terpasang di pergelangan tangan. Ketika detak jantung terbaca di bawah angka normal, maka alas duduk bisa menciptakan getaran yang memicu detak jantung kembali meningkat.

Alat yang bisa digunakan ketika berkendara tersebut, terdiri dari beberapa komponen yaitu alas duduk dan gelang. Di dalam alas duduk terdapat komponen elektronik berupa penggetar. Pada gelang terdapat sensor detak jantung.

“Ketika bergetar maka detak jantung meningkat, aliran darah juga meningkat sehingga jadi lebih fokus dalam berkendara. Selain itu, jika mengantuk pada saat kuliah dengan getaran tersebut bisa lebih berkonsentrasi dalam menerima pelajaran dari dosen,” kata Prayoga.

ANTARA | teknik.ub.ac.id

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus