Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kelakar Mentan usai Rapat dengan Bulog: Tak Ada Hari Libur Hingga Swasembada Pangan

Mentan Amran mengatakan Kementerian Pertanian dan Bulog sepakat untuk tetap bekerja sekalipun di akhir pekan.

10 Februari 2025 | 06.48 WIB

Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kanan) berjabat tangan dengan Direktur Utama Perum Bulog Mayjen Novi Helmy Prasetya (kiri) saat tiba di Gedung A Kementerian Pertanian, Jakarta, 9 Februari 2025. Antara/Asprilla Dwi Adha
Perbesar
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kanan) berjabat tangan dengan Direktur Utama Perum Bulog Mayjen Novi Helmy Prasetya (kiri) saat tiba di Gedung A Kementerian Pertanian, Jakarta, 9 Februari 2025. Antara/Asprilla Dwi Adha

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melontarkan candaan saat mengungkap hasil kesepatan usai rapat dengan Dewan Pengawas dan Direktur Utama Perum Bulog hari ini. Amran mengatakan Kementerian Pertanian dan Bulog sepakat untuk tetap bekerja sekalipun di akhir pekan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Tidak ada hari Minggu, tidak ada hari Sabtu. Hari Sabtu-Minggu menjadi Senin-Selasa. Nah itu cara kerja kami, sampai swasembada," ujar Amran sambil tersenyum sumringah di Kementerian Pertanian pada Ahad, 9 Februari 2025. Tak hanya sampai situ, ia juga berkelakar akan menghapus tanggal-tanggal merah di kalender agar menjadi tanggal hitam untuk bekerja. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Selepas itu ia mulai membeberkan kesepakatan resmi antara Bulog dan Kementerian Pertanian. Amran menyampaikan penetapan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah mutlak dipatok Rp6.500 per kilogram.  

Bulog diwajibkan untuk menyerap 3 juta ton gabah hingga April 2025 dengan HPP tersebut. Selain Bulog, Amran juga menyebut keputusan itu wajib ditaati penggilingan gabah milik swasta. 

"Seluruh penggilingan, siapa saja di seluruh Indonesia yang membeli gabah di tingkat petani, itu mutlak harganya Rp6.500 per kilogram," ucapnya.  Ia sempat mengulangi kalimat tersebut sebanyak dua kali karena ingin keputusan itu diperhatikan semua kalangan. 

Ia juga berencana untuk mengumpulkan penggiling gabah swasta guna mengkoordinasikan penerapan HPP gabah. Menurut dia akan ada sekitar seribu orang yang akan hadir pada esok hari. 

"Kami akan bertanda tangan kontrak atau langsung bergerak. Karena kami melihat pergerakan harga rata-rata seluruh Indonesia masih di bawah HPP," ujar dia.

Dengan dukungan jajaran Direksi dan Pimpinan Wilayah Perum Bulog, ia yakin pemerintah sanggup menyerap gabah 3 juta ton hingga April 2025 dengan ketentuan HPP Rp6.500 per kg.  

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus