Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo memiliki Sekolah Tinggi Multimedia di Yogyakarta. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kominfo Hary Budiarto mengatakan pihaknya akan mengembangkan kampus tersebut menjadi Politeknik Digital Nasional dan menambahkan beberapa program studi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dua tahun lalu, menurut Hary, Kominfo mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mendirikan Politeknik Digital Nasional. “Kami kirimkan grand desainnya. Kemudian Pak Presiden merespons bahwa ini harus didirikan tidak hanya di Yogyakarta, tapi di wilayah lain juga supaya menyebar ke seluruh Indonesia,” ujar dia di Gedung Kominfo, Jakarta Pusat, pada Selasa, 31 Januari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, Kominfo belum bisa melakukan permintaan Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu. Kemudian muncul Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Perguruan Tinggi oleh Kementerian Lain dan Lembaga Pemerintah Nonkementerian. Sehingga, Hary berujar, Kominfo untuk sementara mengubah kampus yang ada di Yogyakarya itu menjadi kampus vokasi dengan nama Politeknik Digital Nasional.
“Kampus tadi yang saat ini konsuentrasinya banyak ke komunikasi atau digital broadcast. Nanti kami tambahkan program studi baru,” kata dia.
Kampus tersebut sebelumnya merupakan Multimedia Training Center atau MMTC yang merupakan hibah penuh dari Jepang yang terletak di Jalan Magelang Km 6. Fasilitas saat ini di kampus tersebut memiliki tiga studio yakni studio A yang besar, studio B tingkat menengah, dan studio C yang kecil.
“Dulu MMTC ini menyediakan profesi-profesi di bidang penyiaran yang saat ini diserap oleh perusahaan-perusahaan di bidang broadcast, contohnya TVRI,” ucap Hary.
Karena lahannya yang luas, Hary menuturkan, Kominfo akan melakukan pembangunan di kampus itu. Di satu lapangan bola yang ada di kampus itu akan dibangun dua gedung yang melambangkan otak kanan dan kiri. Kampus, dia berujar, akan diciptakan untuk membuat mahasiswa tidak hanya belajar di dalam kelas, tapi bisa juga dilakukan di taman-tamannya.
Bahkan, Hary melanjutkan, gedung itu akan dilengkapi dengan layar display raksasa, yang bisa dipakai untuk memamerkan konten yang dihasilkan oleh mahasiswa. Konten tersebut juga bisa disaksikan oleh masyarakat yang melintas di Jalan Magelang itu.
“Mereka bisa diskusi dengan dosennya, tugas-tugas tentang membuat konten, kemudian mereka tayangkan di situ. Kontennya ada animasi, film pendek, termasuk tentang teknologi game. Jadi kita nanti arahnya ke digital di samping ada yang eksisting tentang digital broadcast,” kata Hary.
Adapun program studi baru yang akan ditambahkan adalah untuk bidang teknologi informasi atau IT dan infrastruktur digital. Kominfo bekerja sama dengan masyarakat telematika untuk mengembangkan kurikulum pembelajarannya. Kemudian program studi aplikasi informatika, yang akan menciptakan profesi di bidang data science, coding, serta akan ada program magister kepemimpinan digital.
“Jadi kami akan membuat gedung baru, sehingga mahasiswa tadi punya pola pikir baru. Dosennya bisa memberikan pelajaran atau kuliah dengan mengadopsi budaya-budaya pada era new normal ini,” ujar Hary.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini