Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Luhut Anggap Electronic Visa on Arrival Bukti Akselerasi Efisiensi Pelayanan Imigrasi

Electronic Visa on Arrival sudah diterapkan bagi 46 negara dan 17 bandara yang berfungsi sebagai pintu masuk.

11 November 2022 | 01.27 WIB

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (tengah), Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (kanan), dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kiri) memeriksa kesiapan anggota TNI saat apel gelar pasukan dalam rangka pengamanan VVIP Presidensi G20 di Denpasar, Bali, Senin, 7 November 2022. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Perbesar
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (tengah), Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (kanan), dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kiri) memeriksa kesiapan anggota TNI saat apel gelar pasukan dalam rangka pengamanan VVIP Presidensi G20 di Denpasar, Bali, Senin, 7 November 2022. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Direktorat Jenderal Imigrasi merilis aplikasi Electronic Visa on Arrival (e-VOA) pada Kamis, 10 November 2022. Aplikasi itu memungkinkan pelaku perjalanan luar negeri melakukan pembayaran dan mendapatkan visa sebelum tiba di wilayah Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang hadir dalam acara itu mengapresiasi peluncuran e-VOA. "Kehadiran e-VOA menjadi bukti akselerasi terhadap efisiensi pelayanan keimigrasian yang ada di negeri ini," ujar dia lewat keterangan tertulis pada Kamis, 10 November 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menko Luhut meminta seluruh insan Kemenkumham dan Dirjen Imigrasi untuk selalu memiliki pemikiran yang berorientasi pada pelayanan publik. "Kita ini pelayan publik dan Anda bertugas untuk melayani, jadi berikan yang terbaik pada publik," kata dia.

Luhut pun berpesan agar selalu mengutamakan kerja sama dan kolaborasi. Menurut dia, kerja sama dan kolaborasi menjadi kunci kesuksesan dalam melakukan transformasi pelayanan publik yang lebih efektif dan efisien, khususnya melalui aplikasi seperti e-VOA.

"Saya minta layanan terus bisa ditingkatkan supaya mudah, aman, terintegrasi, dengan menggunakan big data dan aplikasi digital," ucap Luhut.

Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Edward Omar Sharif Hiariej mengatakan bahwa e-VOA sudah diterapkan bagi 46 negara dan 17 bandara yang berfungsi sebagai pintu masuk. Dia berharap ke depan, peran e-VOA dapat terus ditingkatkan untuk mendorong peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

“Dan menjadi katalis dalam mendukung kemajuan Indonesia melalui perbaikan pelayanan imigrasi yang lain,” tutur Edward.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

M. Khory Alfarizi

M. Khory Alfarizi

Alumnus Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Bergabung di Tempo pada 2018 setelah mengikuti Kursus Jurnalis Intensif di Tempo Institute. Meliput berbagai isu, mulai dari teknologi, sains, olahraga, politik hingga ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus