Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga mengatakan stok minyak goreng per pertengahan Januari 2022 seharusnya cukup untuk dua bulan ke depan. Ia menyebut stok minyak goreng kemasan mencapai 273 ribu kiloliter dan telah didistribusikan ke seluruh pasar modern.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Seharusnya di gerai atau modern market, stok bisa cover dua bulan. Lalu ini stok menipis, berarti atau rush buyers,” ujar Sahat saat dihubungi pada Sabtu, 29 Januari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kelangkaan minyak goreng terjadi di sejumlah tempat. Di sebuah rak sebuah minimarket di Kramat Jati, Jakarta Timur, minyak goreng kemasan sudah ludes terjual, Rabu lalu. Begitu juga di minimarket di kawasan Cawang, Jakarta Timur.
Di Sidoarjo, Jawa Timur, kondisi serupa dirasakan masyarakat. Di sejumlah supermarket, stok minyak goreng sehingga melompong membuat para ibu rumah tangga kelabakan. Stok minyak goreng sulit dijumpai di pasar modern atau minimarket setelah pemerintah menetapkan satu harga Rp 14 ribu per liter.
Menurut Sahat, kondisi ini tidak bisa dibiarkan. Ia menyebut perlu ada jalan keluar yang dikoordinasikan secara bersama antara pemerintah dan industri. “Karena berbagai pihak dan stakeholder menjalankan operasional lapangannya masing-masing, pasar minyak goreng kekurangan stok,” kata dia.
Di sisi lain, Sahat menyebut pelaku usaha, khususnya eksportir sedang mengalami kesulitan. Para pelaku ekspor menanggung biaya denda karena pembatalan pengiriman pasokan ke luar negeri akibat pemenuhan pasokan di Tanah Air.
Direktur Bahan Pokok dan Penting Kementerian Perdagangan Isy Karim sebelumnya berujar, pada dasarnya stok minyak goreng tersedia dalam jumlah cukup. Menurut dia, hambatan terjadi karena lonjakan pembelian yang dilakukan oleh konsumen dalam beberapa hari terakhir, serta masih dilakukan proses penyesuaian harga pada stok yang tersedia saat ini.
"Untuk itu, kami terus mengimbau kepada masyarakat untuk tetap bijaksana dan tidak melakukan panic buying terhadap minyak goreng," ujar Isy.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | LARISSA HUDA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.