Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Minyak Goreng Langka, Pengusaha: Seharusnya Stok Bisa Cover 2 Bulan

Direktur Eksekutif GIMNI Sahat Sinaga mengatakan stok minyak goreng per pertengahan Januari 2022 seharusnya cukup untuk dua bulan ke depan.

29 Januari 2022 | 13.47 WIB

Rak minyak goreng yang kosong di sebuah mini market di Jakarta, Jumat, 28 Januari 2022. Stok minyak goreng yang jual di sejumlah pasar swalayan tampak kosong. TEMPO/Subekti
Perbesar
Rak minyak goreng yang kosong di sebuah mini market di Jakarta, Jumat, 28 Januari 2022. Stok minyak goreng yang jual di sejumlah pasar swalayan tampak kosong. TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga mengatakan stok minyak goreng per pertengahan Januari 2022 seharusnya cukup untuk dua bulan ke depan. Ia menyebut stok minyak goreng kemasan mencapai 273 ribu kiloliter dan telah didistribusikan ke seluruh pasar modern.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Seharusnya di gerai atau modern market, stok bisa cover dua bulan. Lalu ini stok menipis, berarti atau rush buyers,” ujar Sahat saat dihubungi pada Sabtu, 29 Januari 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kelangkaan minyak goreng terjadi di sejumlah tempat. Di sebuah rak sebuah minimarket di Kramat Jati, Jakarta Timur, minyak goreng kemasan sudah ludes terjual, Rabu lalu. Begitu juga di minimarket di kawasan Cawang, Jakarta Timur.

Di Sidoarjo, Jawa Timur, kondisi serupa dirasakan masyarakat. Di sejumlah supermarket, stok minyak goreng sehingga melompong membuat para ibu rumah tangga kelabakan. Stok minyak goreng sulit dijumpai di pasar modern atau minimarket setelah pemerintah menetapkan satu harga Rp 14 ribu per liter.

Menurut Sahat, kondisi ini tidak bisa dibiarkan. Ia menyebut perlu ada jalan keluar yang dikoordinasikan secara bersama antara pemerintah dan industri. “Karena berbagai pihak dan stakeholder menjalankan operasional lapangannya masing-masing, pasar minyak goreng kekurangan stok,” kata dia.

Di sisi lain, Sahat menyebut pelaku usaha, khususnya eksportir sedang mengalami kesulitan. Para pelaku ekspor menanggung biaya denda karena pembatalan pengiriman pasokan ke luar negeri akibat pemenuhan pasokan di Tanah Air.

Direktur Bahan Pokok dan Penting Kementerian Perdagangan Isy Karim sebelumnya berujar, pada dasarnya stok minyak goreng tersedia dalam jumlah cukup. Menurut dia, hambatan terjadi karena lonjakan pembelian yang dilakukan oleh konsumen dalam beberapa hari terakhir, serta masih dilakukan proses penyesuaian harga pada stok yang tersedia saat ini.

"Untuk itu, kami terus mengimbau kepada masyarakat untuk tetap bijaksana dan tidak melakukan panic buying terhadap minyak goreng," ujar Isy.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA | LARISSA HUDA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus